REPUBLIKA.CO.ID, BANTAENG -- Menteri Sosial (Mensos) RI, Khofifah Indar Parawansa mengimbau kepada ratusan warga untuk waspada terhadap kelompok yang suka mencari mati syahid. Hal ini ia sampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Kaloling, Kec Gantarangkeke, Kab Bantaeng, Sulawesi Selatan, Ahad (17/1).
Khofifah mengatakan, beberapa kalangan saat ini melakukan aksi bunuh diri atau kekerasan lainnya karena mereka ingin mencari mati syahid, yang tidak sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW. "Bapak ibu yang terhormat kalau kita masuk ke alam pikiran mereka, memang mereka itu mencari mati syahid," kata Khofifah dalam penyambutan acara peninjauan Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu) tersebut.
Menurut Khofifah, pola pikir yang dikembangkan mereka bisa dengan mudah masuk ke dalam pikiran masyarakat, sehingga menjadi penting untuk memahami doktrin yang membuat golongan tersebut yang sampai rela melakukan bom bunuh diri.
Khofifah juga menjelaskan kepada warga bahwa kalangan tersebut akan selalu menyingkirkan warga yang tidak sepaham dari lingkungannya. Artinya, kata dia, di Indonesia masih ada yang kurang bisa melaksanakan keberagaman dalam sebuah bangsa. "Kekhawatiran kita terhadap mereka yang memiliki eksklusifitas seperti itu, akhirnya dimunculkan dalam bentuk kekerasan," ujarnya.
Tragedi bom di jalan Thamrin Jakarta baru-baru ini, kata dia, menggambarkan adanya kelompok tersebut, sehingga Khofifah mengimbau juga kepada Kepada Desa tersebut, Hasanuddin, untuk tidak menganggap enteng persoalan semacam itu. Karena, kata dia, daerah-daerah yang dirasa aman juga bisa menjadi sasaran kalangan tersebut, baik untuk berproses atau merakit bom.