Ahad 17 Jan 2016 22:00 WIB

Misteri 23 Butir Peluru di Jembatan Sulfat Malang

Rep: Lintar Satria/ Red: Ilham
Peluru
Peluru

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tiga warga Jalan Sawaojajar Gang 19, Kecamatan Kedungkadang, Kota Malang menemukan puluhan peluru aktif. Butiran peluru tersebut ditemukannya di pinggir sungai.

Slamet Hariyono, Joko Wahyudi, dan Prayugo Sasmito menemukan peluru tersebut di bawah jembatan Sulfat. Lalu peluru itu diamankan di rumah ketua RW  04, Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkadang, Bambang Hari.

“Ditemukan habis sholat Jumat. Kami ke sana mau lihat orang latihan panjat tebing. Pelurunnya terbungkus koran yang dilakban,” kata Slamet, Sabtu (17/1).

Saat ini, peluru tersebut sudah diamankan Wanteror Satbrimob Polda Jatim. Enam anggota dari Detasemen B Satribrimob Polda Jatim datang dengan membawa senjata laras panjang lengkap. Kebanyakan dari mereka menggunakan penutup kepala yang hanya memperlihatkan mata.

Slamet mengatakan, awalnya ia melihat benda yang berkilau. Saat didekati ternya adalah amunisi. Saat mengambil peluru tersebut, ia menemukan lebih banyak lagi. Tidak diketahui siapa pemilik peluru tersebut. “Habis itu saya pulang sama teman-teman,” kata Slamet. (Baca juga: Anggota TNI Tewas Terjatuh dari Motor).

Karena sedang mabuk, ia dan teman-temannya menyimpan peluru itu di rumah. Karena bingung, ia tidak segera melaporkan penemuan ini. Setelah sadar dari pengaruh minuman keras, ia membawa ke rumah ketua RW.

Bambang segera melaporkan penemuan ini ke aparat. Kemudian diamankan oleh Detasemen B Satbrimob Polda Jatim di Ampeldento, Pakis, Malang. Kapolsek Kedungkadang Kompol I Putu Mataram mengatakan, amunisi yang ditemukan berkaliber berbeda-beda. Dari 23 butir amunisi empat diantaranya peluru hampa dan 19 butir peluru aktif.

Ada empat jenis kaliber yang ditemukan. Kaliber 38 mm yang biasa dipaki untuk revolver, kaliber 9 mm untuk FN, kaliber 6,3 mm untuk AK-47, dan kaliber 7,62 mm untuk RDP. “Amunisi ini biasa digunakan oleh aparat. Baik tentara maupun polisi,” katanya. (Bom Sarinah dan Jaringan Aceh).

Putu menghimbau kepada masyarakat untuk waspada. Segera melaporkan kepada pihak yang berwajib jika menemukan yang mencurigakan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement