REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kedutaan Amerika Serikat (AS) di Baghdad, Irak, mengonfirmasi bahwa terdapat sejumlah warga AS yang telah diculik di negara tersebut.
“Kami berupaya dengan bekerja bersama aparat Irak untuk menemukan dan mengembalikan individu-individu ini,” sebut seorang pejabat Kementerian Luar Negeri AS, seperti dilansir BBC, Senin (18/1).
Beberapa laporan yang belum dapat dikonfirmasi dari sumber keamanan Irak menyebutkan sebanyak tiga warga AS dan seorang penerjemah Irak diculik di bagian selatan Kota Baghdad. Namun, pejabat AS tidak mengatakan berapa banyak yang diculik atau di mana mereka diculik.
Seorang pejabat di Baghdad mengatakan kepada CNN bahwa tiga kontraktor menghilang pada Jumat (15/1). “Sebuah perusahaan menyampaikan laporan pada Ahad (17/1) mengenai tiga staf mereka yang menghilang dua hari lalu. Mereka adalah kontraktor Amerika. Kami masih mendalami laporan ini,” ujar seorang pejabat keamanan senior.
Secara terpisah, John Kirby selaku pejabat Kementerian Luar Negeri AS menegaskan keamanan dan keselamatan warga AS merupakan prioritas tertinggi. Jika tiga kontraktor AS tersebut terbukti diculik, hal itu merupakan pukulan bagi harapan akan stabilitas dan kemajuan di Irak.
Selama berbulan-bulan, tiada peristiwa pertumpahan darah di Kota Baghdad. Namun, sebuah serangan di pusat perbelanjaan, pekan lalu, yang diklaim dilakukan anggota kelompok ISIS, mengakhiri ketenangan itu. Bulan lalu, sekelompok warga Qatar, termasuk anggota kerajaan, diculik di gurun Irak.