REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Canberra, Ibu Kota Australia, adalah kota yang sangat sepi, damai, dan tenang, jika dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di Australia. Tetapi ada banyak faktor yang membuat jumlah pengunjung dari Amerika Serikat meningkat.
Di tahun 2015, lebih dari 20.700 pengunjung asal AS datang ke kota ini. Data dari organisasi Visit Canberra menunjukkan adanya lonjakan pengunjung asal Amerika Serikat ke Canberra. Lonjakan pengunjung ke ibu kota Australia tersebut mencapai 22 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara pengunjung asal Amerika Serikat ke Australia secama umum, hanya meningkat 8 persen.
Pengamat pariwisata dari University of Canberra, Naomi Dale mengatakan lebih banyak orang yang berpergian secara individu, tidak lagi lewat agen wisata.
"Sekarang mereka memilih bepergian sendirian, mereka melakukan hal-hal yang tidak biasa dan ke tempat-tempat terpencil," ujar Dale baru-baru ini.
Sebagian besar turis internasional datang untuk mengunjungi keluarga dan teman-teman di Canberra.
Hope Gofton, warga New York pindah ke Canberra tahun 2015 bersama pacarnya yang berasal dari Australia. "Perubahan yang sangat besar dari New York. Canberra itu sangat tenang, damai, sangat indah," katanya. "Warganya tampak sehat, semua orang naik sepeda sepanjang tahun."
Menurut Dale, jejaring sosial serta makanan dan minuman anggur dari Canberra memberikan dampak yang besar pada jumlah pengunjung. "Orang merasa jauh lebih nyaman mendapat informasi dari teman-teman dan keluarga, atau melalui jejaring sosial dimana orang-orang yang benar-benar berbagi pengalaman, ketimbang dari brosur," katanya.
Jumlah turis internasional kle Canberra pada tahun 2015 mencapai 186 pengunjung, naik 3 persen dari tahun sebelumnya. Sekitar 15 persen dari mereka berasal dari Cina, sementara pengunjung dari Inggris dan Amerika Serikat rata-rata di atas 11 persen.
Hampir setengah dari pengunjung internasional datang dengan tujuan liburan, sementara 29 persen datang untuk mengunjungi keluarga atau teman-teman.
Dalam catatan tersebut juga disebutkan pengunjung internasional menghabiskan hingga lebih dari 3 triliun rupiah di tahun 2015, naik sedikit dari tahun sebelumnya.
Tak hanya itu, kini banyak pemain asal Amerika Serikat yang bergabung sejumlah klub olahraga di Canberra.
Salah satunya adalah klab kavaleri Canberra, yang saat ini terdaftar ada 17 warga Amerika yang bergabung. Di cabang polo, tiga warga Amerika di Canberra akan bermain di musim ini.
Nicolet Danese, dari California adalah salah satunya. Ia menghabiskan waktu setelah lulus universitas untuk mencari pengalaman beberapa saat di Australia.
"Beberapa dari teman-teman kita dari universitas telah bergabung dengan Nordek Water Polo Club setelah lulus dan kita mendengar hal-hal yang benar-benar baik sehingga kami memutuskan untuk datang pada keluar," kata Ms Danese.
Sejak tahun 2009 tercatat ada sekitar 20 warga Amerika yang ikut bergabung dengan sejumlah klab olahraga di Canberra.