REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengkonfirmasi status kasus meninggalnya Wayan Mirna Salihin (27 tahun) masih tahap penyelidikan. Ia memastikan pelaku pembunuh Mirna akan dipublikasikan jika sudah memperoleh hasil penyelidikan.
Tito mengatakan kasus teror di kawasan Sarinah pada Kamis pekan lalu sempat menyita perhatian anggotanya. Sehingga anggotanya ditugaskan menyelidiki kasus tersebut. Tak pelak, penyelidikan kasus Mirna pun sempat menggantung.
"Ini kemarin ada kasus bom, semua fokus ke situ dan sekarang sudah dipecah lagi kekuatan ke situ (kasus Mirna)," katanya kepada Republika, Senin (18/1).
Ia enggan membuka kemungkinan perihal pihak manapun yang berpeluang menjadi tersangka. Namun ia memastikan masyarakat akan mengetahuinya jika tersangka telah ditetapkan. Ia tidak akan segan membuka kasus tersebut secara gamblang.
"Jangan spekulasi, kalau sudah terungkap akan disampaikan. Doain aja. Ini masih penyelidikan. Nantilah kalau sudah terungkap kita sampaikan ke publik. Daripada sepotong kan enggak karuan," ujarnya.
Diketahui, aparat telah mengonfirmasi bahwa kopi yang diminum Mirna mengandung zat sianida. Hasil itu dibuktikan lewat laporan Puslabfor Polri dan autopsi jenazah korban yang menyebutkan adanya kandungan sianida di dalam tubuh dan kopi yang diminum korban. Kadar sianida yang tergolong tinggi yaitu sebesar 15 gram membuat Mirna meninggal dunia.
Berdasarkan Pusat Laboratorarium Forensik Mabes Polri, racun sianida pada hasil uji sampel es kopi Vietnam Mirna dipesan oleh teman Mirna yang berinisial J.