Senin 18 Jan 2016 16:33 WIB

Pelaku Bom Sarinah di Mata Saudaranya

Rep: C18/ Red: Ilham
Suasana di lokasi terjadinya bom dan baku tembak di Pos Polisi Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).  (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Suasana di lokasi terjadinya bom dan baku tembak di Pos Polisi Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adik Muhamad Ali (MA), terduga pelaku pengeboman di MH Thamrin, Rahman (37 tahun) angkat bicara terkait perilaku kakaknya. Rahman mengatakan, MA tidak pernah terlihat mencurigakan di kegiatan sehari-hari.

Rahman mengatakan, sehari-hari MA hanya bekerja sebagai sopir angkot. Dia melanjutkan, kalau tidak sedang mengemudi MA biasanya beralih menjadi tukang parkir.

Selama di rumah, MA tidak pernah membicarakan soal Sturbuck atau hal semacamnya. Terlebih, terlibat jaringan negara Negara Islam di Irak dan Suriah alias ISIS.

"Sepengetahuan saya mah enggak pernah dia bicarain soal Sturbuck atau Suriah," kata Rahman saat mengunjungi Rs Polri di Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (18/1). (Sempat Ditolak, Jenazah Afif Akhirnya Diterima Warga).

Seperti diwartakan sebelumnya, keluarga salah satu pelaku ledakan mengunjungi MA dengan maksut untuk mengambil jenasah. Namun, untuk mengambil jenazah diperlukan hasil tes DNA.

Kepala instalasi forensik RS Polri AKBP Jayus Suryanto belum bisa memastikan keluarnya hasil tes DNA yang dilakukan keluarga MA. Dia mengatakan, intinya kalau ingin mengekuarkan jenasah harus melalui tes DNA dan izin dari Polri atau Polda.

"Kalau sudah ada perintah dari pimpinan bilang diserahkan, ya saya serahkan tapi kalau belum ya belum," katanya. (Sampel DNA Keluarga Pelaku Teror Diambil).

Sementara, MA rencananya akan dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur. Hal ini dilakukan agar makam MA dekat dengan tempat tinggal istrinya, Siti Maisaroh.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement