Senin 18 Jan 2016 17:00 WIB

Kembali ke Rumah, Tiga Anggota Gafatar Masih Bingung

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: achmad syalaby
Ketua RT 04/011 Kelurahan Sindangrasa Zaenal Arifin, menunjukan sebuah tabloid Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di kediamannya Ciamis, Jawa Barat, Kamis (14/1).
Foto: Adeng Bustomi
Ketua RT 04/011 Kelurahan Sindangrasa Zaenal Arifin, menunjukan sebuah tabloid Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di kediamannya Ciamis, Jawa Barat, Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tiga warga Kabupaten Garut baru kembali ke kediamannya setelah bergabung dengan ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Saat keluarganya, melontarkan berbagai pertanyaan, ketiga korban masih terlihat bingung.

Ketiga orang tersebut adalah Winarti dan dua anaknya, Sri Putri Rahma dan Andi Permana. Mereka, sebelumnya dinyatakan hilang. Namun ketika berada di kediamannya nampak seperti orang bingung.

"Sampai sekarang mereka belum mau cerita (alasan hilang), mereka kalau ngomong seperti ngelantur seperti orang bingung," ujar  kakak ipar Winarti, Linda Ibrahim, kepada wartawan Senin (18/1).

Linda mengatakan, untuk menenangkan pikiran adik ipar serta kedua keponakannya, pihaknya meminta bantuan seorang ustaz. Selama meninggalkan rumahnya di Kabupaten Garut dari 28 Desember 2015 hingga 15 Januari 2016, adik ipar dan kedua keponakannya diketahui berada di Bekasi dan Batam. "Jadi Andi, sempat SMS Lia (adik kandung Winarti)," katanya. 

Isi SMS nya, kata dia, Andi menyatakan ingin pulang dan berada di terminal di Bekasi. "Jangan kasih tahu ayah'. Itu Andi ngirim sms-nya 15 Januari jam 7 malam," katanya."Terus, Andi juga sempat chatting sama temannya di facebook. Katanya mereka ada di perbatasan Indonesia-Singapura," kata Linda.

Sementara itu, kata dia, kondisi adik kandungnya atau suami Winarti juga masih kaget dan shock dengan kondisi yang dihadapinya.  "Makanya saya datang jauh-jauh dari Palembang ke Garut buat mendampingi dan menguatkan mental dia," katanya.

Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) telah menerima laporan hilangnya sejumlah orang yang diduga kuat bergabung dengan Gafatar, serupa dengan kasus hilangnya dokter Rica.

"Isteri dan dua anak saya pergi meninggalkan rumah pada 28 Desember 2015. Saya sedang di kamar mandi ketika itu, isteri saya hanya mengatakan dia akan membawa anak saya ke dokter," kata Heriyadi Atmajaya (44), suami dari Winarti (42) beberapa waktu lalu.

Heriyadi mengatakan, bahwa isterinya, Winarti, ketika pergi juga membawa dua anaknya, Sri Putri Rahma (lahir 23 April 1998) dan adikanya Andi Permana (lahir 27 Februari 2006). Sri pelajar kelas tiga SMK Muhammadiyah Kota Garut dan Andi pelajar SDN Regol 6 Kota Garut.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement