Senin 18 Jan 2016 17:14 WIB

Teror di Thamrin Tergolong Baru untuk Indonesia

Rep: C21/ Red: Indira Rezkisari
Warga Jakarta melakukan aksi solidaritas di lokasi teror bom di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (15/1).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Warga Jakarta melakukan aksi solidaritas di lokasi teror bom di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (15/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan teroris di sekitar Perempatan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1) lalu, serupa dengan serangan di teroris di Paris, pada 14 November 2015. Pengamat Timur Tengah, Smith Alhadar mengatakan pola serangan yang dilakukan termasuk baru dan menyerupai serangan Paris yang menewaskan sebanyak 153 orang.

"Serangan termasuk baru, karena biasanya kita tahu selama ini," ujar Smith, Senin (18/1).

Smith mengatakan pola serangan teroris dahulu dengan cara melakukan bom diri dengan mobil dan diledakkan ke sasaran Amerika Serikat dan sekutunya. Namun serangan ke Starbucks Cofe dan Sarinah seperti serangan di Paris.

"Mereka membawa senjata dengan tujuan memancing dengan bom, dan menyerang membabi-buta dengan senjata," tutur dia.

Karena bom pertama, untuk memancing agar menarik perhatian orang-orang atau pihak keamanan. Di dalam berita terdengar kabar, jika bom terdengar meledak selama enam kali, dan dibarengi dengan rentetan senjata. Dirinya yakin, dengan informasi dari Badan Intelejen Negara (BIN) yang mengatakan bahwa mereka adalah jaringan Bahrun Naim yang sudah ada di Suriah.

"(Serangan) Baru di Indonesia, dan belum pernah berada di Indonesia," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement