Senin 18 Jan 2016 18:27 WIB

Pemimpin Alqaidah: 'Jihadis' di Indonesia Sudah Matang

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Ilham
 Pos Polisi Sarinah tempat ledakan bom pada Kamis (14/1).   (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Pos Polisi Sarinah tempat ledakan bom pada Kamis (14/1). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melalui pesan resmi yang dipublikasikan oleh media proganda Alqaidah, As Sahab, pemimpin Alqaidah, Ayman al-Zawahiri, mengungkapkan kondisi di wilayah Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Malaysia, dan Filipina, sudah cukup matang untuk kebangkitan kelompok jihad. Pesan itu disampaikan dalam sebuah rangkaian pesan suara berdurasi 24 menit.

Berdasarkan lansiran situs yang memuat soal upaya perang melawan terorisme global, longwarjournal.org, pesan suara setidaknya berisi tiga pesan. Pesan pertama berisi soal sikap terhadap Pemerintah Arab Saudi yang mengeksekusi mati sejumlah mujahidin. Khusus untuk bagian kedua, Zawahiri menyebut soal kebangkitan 'jihadis' di wilayah Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Pesan suara itu pun berjudul "Muslim Semi Islam". Menurutnya, kondisi yang ada di kawasan tersebut sudah cukup matang untuk kebangkitan 'jihadis'. ''Kawasan itu sudah matang untuk kebangkitan 'jihadis', sama seperti bagian dunia lain,'' kata Zawahiri seperti dikutip longwarjournal, Senin (18/1). (Kata Abu Bakar Ba'asyir Soal Bom Sarinah).

Pesan suara Zawahiri ini dibuka oleh potongan klip pidato dari Anwar al-Awlaki, pemimpin Alqaidah di semenanjung Arab, yang telah dilaporkan tewas pada 2011 silam dalam sebuah serangan drone milik Amerika Serikat. Selain itu, pesan propaganda ini juga menampilkan cuplikan video wawancara terpidana mati kasus bom Bali tahun 2002, Amrozi Nurhasyim.

Kejadian bom di kafe tersebut menewaskan setidaknya 202 orang, 88 orang di antaranya adalah warga Australia yang tengah berkunjung ke Bali. ''Pesan saya untuk para warga Australi, jangan Kamu mengunjungi tempat itu lagi. Saya yakin, rekan-rekan saya yang lain akan melakukan pengeboman lagi,'' kata Amrozi dalam video wawancara dengan CNN tersebut.

Sementara di bagian ketiga, Zawahiri mengecam keterlibatan Arab Saudi dalam konflik Suriah. Menurutnya, upaya Arab Saudi dengan melakukan pembicaraan dengan kelompok oposisi pemerintah Bashar al-Assad adalah untuk mengaburkan perjuangan jihad secara umum.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement