Senin 18 Jan 2016 19:35 WIB

Tangis Pecah di Wajah Menteri Susi yang Tegas

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Bilal Ramadhan
Foto almarhum Panji Hilmansyah, putra Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti, terpajang di rumah duka Jalan Merdeka, Pangandaran, Jawa Barat, Senin (18/1).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Foto almarhum Panji Hilmansyah, putra Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti, terpajang di rumah duka Jalan Merdeka, Pangandaran, Jawa Barat, Senin (18/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "It's okay. You're strong (Tidak apa-apa, nenek kuat)," ucap Armand, bocah berusia 10 tahun seraya mengelus pundak sang nenek.

Armand memang terlihat tegar. Untuk bocah seumuran dia, bisa dibilang dia terlihat lebih dewasa. Sedang sang nenek, mengenakan pakaian serba hitam, tak bisa menyembunyikan duka yang mendalam. Raut wajah yang sehari-hari tegas itu kini menampakkan kehilangan yang teramat sangat.

Armand bersama neneknya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memang sedang dirundung duka. Keduanya kehilangan sosok Panji Hilmansyah (31 tahun), ayah bagi Armand dan anak sulung bagi Susi.

Hilman ditemukan telah meninggal pada Senin (18/1) dini hari WIB, di kediamannya di Naples, Florida, Amerika Serikat. Pihak keluarga menduga putra sulung Susi ini meninggal akibat gagal jantung.

Keduanya, Susi dan Hilman, sempat terakhir bertemu saat liburan tahun baru lalu di New York, AS. Saat itu, belum ada firasat apa-apa kecuali keluhan Hilman tentang sesak napas.

Senin (18/1) siang sekitar pukul 11.30 WIB mantan Presiden Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri datang melayat ke kediaman Susi di kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan. Tak banyak kata yang diucapkan keduanya, kecuali pelukan sebagai respon atas pedih yang terpancar dari raut muka Susi.

Tangisan tak lagi bisa dibendung. Armand, yang sedari tadi duduk di sebelah kiri Susi, ikut dipeluk oleh Mega. Republika.co.id mengamati, setidaknya dua jam Mega menemani Susi di ruang tengah kediamannya.

Setelah Mega, sejumlah petinggi negeri ini silih berganti bertakziah ke rumah duka. Tercatat, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung‎, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri, Sukmawati Soekarnoputri, Miranda Goeltom, dan sejumlah pimpinan BUMN datang melayat.

Saat Sukmawati masuk ke ruang tengah, sekali lagi tangis itu pecah. Sosok yang biasanya tegas dan kuat itu tak bisa menyembunyikan sisi lembutnya sebagai ibu yang kehilangan putra tercinta. Sukmawati merespon dengan tepukan hangat di pundak dan pelukan yang mengiringi simpati yang mendalam.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement