Senin 18 Jan 2016 20:47 WIB

Polisi Masih Periksa Keaslian Rekaman Suara Bahrun Naim

Rep: C36/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Terdakwa kasus kepemilikan amunisi, Muhammad Bahrun Naim menjalani sidang di Pengadilan Negeri Solo, Jawa Tengah, Senin 9 Juni 2011.
Foto: Antara
Terdakwa kasus kepemilikan amunisi, Muhammad Bahrun Naim menjalani sidang di Pengadilan Negeri Solo, Jawa Tengah, Senin 9 Juni 2011.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pihak kepolisian hingga saat ini belum bisa memastikan keaslian suara yang diduga milik Bahrun Naim. Keaslian suara tersebut masih ditelusuri.

Kadiv Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal (Irjen) Anton Charliyan, mengatakan pihaknya tidak ingin terburu-buru menetapkan sumber suara dalam rekaman yang beredar di situs soundclud pada Sabtu (16/1) lalu.

"Permainan IT saat ini kan berkembang terus. Apakah benar suara Bahrun Naim atau bukan kami masih akan buktikan," ujarnya kepada awak media di Mabes Polri, Senin (18/1).

Pada Sabtu lalu, rekaman audio berjudul 'Bantahan Bahrun Naim'   diunggah oleh akun bernama Ghostop. Akun itu menggunakan foto profil Bahrun Naim yang mengenakan kaca mata.

Isi dari rekaman adalah bantahan jika pihaknya melakukan instruksi atas bom Sarinah Thamrin. Rekaman  tersebut berbunyi sebagai berikut ,

"Lah, wong saya itu jarang online, dikira komunikasi, komunikasi dari Hong Kong apa?"

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement