Senin 18 Jan 2016 21:02 WIB

Polisi Cari Mahasiswi UI Asal Tambun Dilaporkan Hilang

Orang hilang - ilustrasi
Orang hilang - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI, CIKARANG -- Kepolisian Sektor Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tengah melakukan pencarian terhadap Nadil Muhammad Dzakir (20) yang hilang sejak sepekan dari keluarganya.

"Sampai saat ini kami masih berupaya mencari keberadaan Nadil meski tidak ada alat yang bisa kita gunakan untuk mendeteksi keberadaannya saat ini," kata Kanit Reskrim Polsek Tambun AKP Eko Rudianto di Cikarang, Senin (18/1).

Menurut dia, anak kedua pasangan Yasin (50) dan Nurbaiti (54) itu dilaporkan hilang ke Mapolsek Tambun dengan nomor B/05/STPL-2/I/2016/Sek.Tambun pada Selasa (12/1).

Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) jurusan ilmu fisika itu diketahui pergi dari rumahnya di Perumahan Bekasi Timur Permai Blok D17 Batara Kamajaya Nomor 4 RT 04/12, Setia Mekar, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, sejak Ahad (10/1).

"Orang hilang tersebut pergi tanpa membawa banyak barang, hanya kartu ATM dan pakaian yang dikenakannya," katanya.

Menurut dia, tidak ada sinyal ponsel yang dapat dilacak pihaknya karena Nadil tidak membawa barang tersebut. "Kalaupun ada alat komunikasi seperti handphone dan nomornya masih aktif kemungkinan pasti kita cepat menemukannya," katanya.

Pihaknya sejauh ini hanya menyebar foto dan ciri Nadil dengan harapan ada masyarakat yang mengenalinya dan melapor ke polisi.

Ibunda Nadil, Nurbaiti (54), mengaku tidak mengetahui apa yang melatarbelakangi kepergian putranya itu. "Saya tidak tahu apa yang menjadi masalah dia sampai harus meninggalkan rumah. Anak saya orangnya sangat pendiam," ujarnya.

Menurut dia, Nadil sebelum pergi sempat berpamitan kepadanya untuk pergi melaksanakan shalat Ashar. Menurut Nurbaiti, putranya itu memang dikenal rajin beribadah dan tidak banyak menghabiskan waktunya untuk main.

"Dia lebih banyak di rumah dan berdiam diri di kamar membaca. Keluar itu cuma kalau kuliah saja," katanya.

Sejauh ini Nurbaiti tetap optimistis putranya tidak terjerat dalam paham radikalisme radikalisme yang tengah marak saat ini. "Kalau pengajian hanya bersama bapaknya, tidak ada yang aneh-aneh," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement