Selasa 19 Jan 2016 08:19 WIB

Hollande Umumkan Status Darurat Ekonomi

Presiden Prancis Francois Hollande.
Foto: Reuters
Presiden Prancis Francois Hollande.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Francois Hollande berkomitmen memperbarui perekonomian negaranya. Hollande bahkan menyerukan apa yang disebutnya sebagai keadaan siaga ekonomi dan sosial. Demikian dilaporkan CNBC, Senin (18/1).

Politikus partai sosialis itu mengaku, pemerintah Prancis siap menggelontorkan anggaran tak kurang dari dua miliar euro untuk mengentaskan pengangguran agar ekonomi Prancis terpacu. Hal itu disampaikannya dalam pidato tahunan di hadapan para pebisnis Prancis, Senin (18/1).

Sejak serangan teroris pada November 2015 lalu, Prancis masih mengalami keadaan sulit. Untuk itu, pemerintah Prancis berencana melatih setengah juta pengangguran dan membantu sejumlah perusahaan dalam merekrut pekerja muda.

Dia bahkan berjanji memberi insentif sebesar 2.000 euro bagi perusahaan yang mau merekrut angkatan muda. Selain itu, Hollande juga menegaskan pentingnya integrasi sosial dari komunitas warga keturunan Afrika di daerah suburban.

"Termasuk kaum minoritas yang mengalami diskriminasi di dunia kerja, mereka mesti ikut aktif di perekonomian global. Tingkat pengangguran dalam komunitas Afrika (di Prancis) ikut mendorong meningkatnya ekstremisme atau kasus narkoba," jelas Presiden Hollande seperti dikutip CNBC, Senin (18/1).

Dalam beberapa tahun terakhir, perekonomian Prancis dinilai stagnan lantaran masih didera masalah pengangguran, yang jumlahnya mencapai 10 persen dari angkatan kerja. Kebijakan ekonomi Presiden Hollande ini diduga terkait upaya politiknya menghadapi pemilihan presiden mendatang tahun depan.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Hollande juga menekankan pentingnya ekonomi global, khususnya manfaat jaringan telekomunikasi online.

 

Baca juga:

Sejarah Hari Ini: Zeppelin Jerman Jatuhkan Bom ke Inggris

Parlemen Inggris Perdebatkan Larangan Trump Masuk Negaranya

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement