REPUBLIKA.CO.ID, Nama lengkap Imam an-Nawawi adalah Yahya bin Syaraf bin Murry bin Hasan bin Husain bin Muhammad bin Jum'ah bin Hizam.
Ia disebut juga sebagai Abu Zakariya, walaupun ia tidak mempunyai anak yang bernama Zakaria, karena ia belum sempat menikah selama hidupnya. Ia juga mendapatkan gelar "Muhyiddin" (orang yang menghidupkan agama), padahal ia tidak menyukai gelar tersebut.
Ia lahir di Nawa, sebuah daerah di bumi Hauran, bagian dari wilayah Damaskus, pada bulan Muharram 631 H, dan wafat serta dimakamkam di kampung halamannya, 24 Rajab 676 H.
Sejak kecil ia biasa dipanggil an-Nawawi (dinisbahkan pada "Nawa"), dengan bermazhabkan Imam asy-Syafi'i. Ia bermukim di Damaskus selama 26 tahun, lalu bertolak ke Baitul Maqdis, kemudian kembali lagi ke kampung halamannya.
Sang Imam diasuh dan dididik oleh ayahnya dengan gigih. Ayah mendorong an-Nawawi untuk menuntut ilmu sejak kecil, sehingga ia berhasil mengkhatamkan Alquran ketika mendekati usia baligh.
Ia berhasil menghapal kitab at-Tanbiih fii Furuu'isy-Syaafi'iyah, karya Abu Ishaq asy-Syairazi dalam waktu kurang lebih empat setengah bulan. Ia juga berhasil menghapal seperempat kitab al-Muhadzdzab fil Furuu' pada tahun yang sama.