REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Korem 063/Sunan Gunung Jati (SGJ) membantah adanya praktik jual beli traktor bantuan pemerintah bagi petani di Kabupaten Indramayu.
''(Praktik jual beli traktor bantuan pemerintah) itu tidak benar,'' kata Danrem 063/SGJ, Kolonel Inf Sutjipto melalui Kapenrem 063/SGJ, Mayor Arh Ismail kepada Republika.co.id, Selasa (19/1).
Ismail mengatakan, TNI sangat mendukung terwujudnya program ketahanan pangan dalam rangka untuk mencapai swasembada pangan nasional. Karena itu, TNI berkomitmen membantu para petani dalam pelaksanaan tanam supaya segera terwujud.
Seperti diberitakan, salah seorang petani di Desa Kalensari, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu, Masroni mengatakan, bantuan traktor yang datang ke daerahnya harus ditebus petani dengan harga beragam.
''Ada yang bayar Rp 7 juta per unit, tapi kalau kelompok tani saya menawar, jadi hanya bayar Rp 2,5 juta per unit,'' kata Masroni. (Baca juga: Pelegalan Balap Liar Jakarta Butuh Sirkuit).
Ismail menyatakan, pihaknya sedang menelusuri kebenaran pernyataan Masroni tersebut. Hal itu dilakukannya dengan berkoordinasi dengan Dandim 0616 Indramayu, Letkol Arh Zaenudin.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Firman Muntako, saat dikonfirmasi, juga membantah hal tersebut. ''Itu tidak benar,'' kata Firman.