REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pembangunan terminal 3 ultimate Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, dilengkapi dengan peralatan keamanan yang lebih canggih. Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi menjelaskan hal itu ditujukan untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan teror.
"Kami tetap menggunakan alat alat yang lebih advance baik dari metal detector, x-ray, dan lain lain. Itu lebih advance sehingga automasi orang beraktivitas di sana lebih bisa terdeteksi," tuturnya usai Coffee Morning di kantor Angkasa Pura II Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (19/1).
Dia melanjutkan, kegiatan keamanan di terminal tersebut tidak hanya dari manusia saja melainkan juga menggunakan peralatan canggih. Terminal seluas 450 kilometer persegi itu mampu menampung kurang lebih 25 juta manusia, yang menurut Budi sama kapasitasnya dengan terminal 1 dan terminal 2.
Budi menjelaskan dalam persiapan operasi pada bulan Mei lalu mereka sudah menyiapkan tim dan berkoordinasi intensif dengan Polri, Kantor Imigrasi, dan bagian karantina. Selain itu mereka juga mengupayakan tindakan-tindakan preventif untuk terjadinya pelanggaran-pelanggaran, pencurian ataupun aksi teror.
"Kami sudah bekerja kurang lebih hampir 1,5 bulan, bahkan Kapolres sudah datang, Dirjen Imigrasi, dan Kemenhub sudah berdiskusi. Kami tidak ingin ketika masalah datang baru masuk, tapi ada tindakan pencegahannya. Yang terpenting adalah sinergisitas dengan semua pihak harus dijaga," katanya menjelaskan.