REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Mantan petinggi badan sepak bola internasional (FIFA) Sepp Blatter masih menerima bayaran gaji meski ia terkena hukuman larangan beraktivitas di dunia sepak bola.
FIFA memutuskan bahwa Blatter bersama petinggi sepak bola Eropa Michael Platini tersangkut kasus pelanggaran etik berkaitan dengan korupsi jutaan dolar AS.
Blatter, yang berkebangsaan Swiss, menjabat sebagai petinggi FIFA sejak 1998 itu, akan tetap menerima bayaran sampai presiden badan sepak bola internasional itu terpilih pada 26 Februari, sebagaimana dikutip dari laman staf.co.nz.
Ini artinya Blatter masih menerima gaji sekurangnya selama lima bulan meski ia tidak lagi menjabat dan menjalankan tugas-tugas itu. Selam kursi FIFA kosong, telah dipilih pejabat sementara dari Afrika yakni Issa Hayatou.
Sub-komite badan audit keuangan FIFA belakangan ini memutuskan untuk menghentikan segala bentuk pemberian bonus kepada Blatter, sebagaimana dituangkan dalam kontrak, dan bukan gaji.
"Sampai pemilihan presiden baru yang digelar pada 26 Februari, Blatter masih menjabat sebagai presiden terpilih, sebagaimana bunyi kontrak, karena itu ia berhak menerima remunerasi," kata pejabat FIFA Bantel.
Pengacara dan juru bicara Blatter belum bersedia berkomentar. FIFA diterpa krisis korupsi yang melibatkan 41 personel lembaga dunia itu.