Selasa 19 Jan 2016 16:30 WIB

Lima Sekolah di Depok Miliki Kantin Sehat

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Anak-anak melihat jajanan pada kantin sehat (ilustrasi).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Anak-anak melihat jajanan pada kantin sehat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kota (Pemko) Depok menobatkan lima sekolah yang memiliki kantin sehat. Kelima sekolah ini yakni SDIT Al Haraki Pancoran Mas, SDN Mekarjaya 21 Sukmajaya, SD Islam Azmia Bojongsari, SDIT Mawaddah Cipayung, dan SD Islam Dian Didaktika Cinere.

Kepala Dinkes Pemkot Depok, Lies Karmawati mengatakan, penobatan kantin sehat oleh Dinkes Kota Depok karena lima sekolah ini telah memenuhi kriteria penilaian sehingga mendapat predikat sekolah dengan kantin yang sehat. 

"Adapun kriteria penilaian yang diberikan, antara lain bangunan kantin harus bangunan permanen, wastafel yang memadai di kantin, kebersihan ruang kantin, makanan yang tidak mengandung bahan pengawet, serta jarak lokasi kantin yang jauh dari toilet," ujar Lies di Balaikota Depok, Jawa Barat (Jabar), Selasa (19/1).

Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail, mengapresiasi lima sekolah yang telah berhasil meraih juara pada lomba kantin sehat tersebut. Lomba ini lebih menekankan kepada fator keamanan jajanan sekolah bagi para siswa.

"Lomba kantin sehat ini menitikberatan pada keamanan pangan bagi murid di sekolah dan berbeda dengan lomba Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)," jelasnya.

Wali kota yang akan berakhir masa jabatannya pada 26 Januari 2016 ini menuturkan dari lomba kantin sehat ternyata yang berhasil menang empat sekolah dari SD swasta dan hanya satu SD negeri. Hal ini harus menjadi pemicu bagi SD negeri di Depok untuk terus memperbaiki penyediaan dan peraihan manajemen makanan di SD negeri untuk lebih baik lagi.

"Saya mengimbau agar sekolah di Depok baik negeri dan swasta untuk senantiasa memperbaiki penyediaan jajanan sekolah agar bisa lebih higienis lagi dan terhindar dari bahan-bahan atau zat berbahaya yang ada dalam makanan dan dapat berakibat negatif pada siswa," pungkas Nur Mahmudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement