Selasa 19 Jan 2016 17:20 WIB

Rencana Iran Buat Harga Minyak Dunia Merosot

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang pekerja minyak Iran bersepeda di kilang minyak Teheran selatan ibukota Teheran, Iran.
Foto: AP
Seorang pekerja minyak Iran bersepeda di kilang minyak Teheran selatan ibukota Teheran, Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran telah menyatakan rencana untuk meningkatkan produksi minyaknya pascapencabutan sanksi. Namun rencana Iran justru mendorong harga minyak mentah turun ke level terendah dalam 13 tahun.

Seperti dilansir Aljazirah Senin (18/1), Iran telah menyatakan rencananya untuk meningkatkan produksi minyak hingga 500 ribu barel per hari.

Para pengamat mengatakan, keputusan itu kemungkinan akan menurunkan harga minyak di pasar dunia. Harga minyak dunia baru-baru ini jatuh sekitar 28 dolar Amerika Serikat per barel yang artinya terendah dalam 13 tahun.

Namun analis energi Richard Mallinson mengatakan kepada Aljazirah, bahwa masih belum jelas seberapa cepat Iran dapat meningkatkan produksinya.

Wakil Menteri Perminyakan Iran Roknoddin Javadi mengatakan, Iran bertekad merebut kembali pangsa pasar runtuh setelah sanksi diberlakukan 2012 lalu. Iran semestinya mengekspor 2,3 juta barel per hari. Tapi ekspor minyak mentah terpaksa turun menjadi 1 juta pada 2012.

Badan Nuklir PBB (IAEA) pada Sabtu (16/1) menyatakan, Iran telah memenuhi semua komitmennya dalam perjanjian nuklir. Sesuai perjanjian maka sanksi terhadap Iran pun dicabut.

Pencabutan sanksi Iran ini membuat geger, Menteri Energi Uni Emirat Arab Suhail bin Mohammed al-Mazroui mengatakan setiap tambahan pasokan minyak mentah akan membahayakan pasar. Dalam komentar pertamanya itu Al-Mazroui mengatakan setiap produksi baru yang masuk ke pasar akan menunda waktu bagi pasar untuk menyeimbangkan diri.

Baca juga, Ini Mungkin Alasan Saudi Ingin Harga Minyak Rendah.

"Apa Iran memiliki hak untuk melakukannya? Ya tentu saja, mereka anggota OPEC dan berhak untuk itu, tapi apakah ini akan membantu situasi yang ada? Tidak," katanya.

Ia menambahkan bahwa saat ini pasokan minyak mentah mengalami kelebihan. Siapa pun yang menambah pasokan dalam situasi seperti ini akan memperburuk keadaan.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement