REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Diperkirakan sekitar 3.500 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, diyakini dijadikan budak di Irak oleh militan ISIS.
Laporan PBB, Selasa (19/1), mengatakan, kelompok radikal itu melakukan kekerasan menyeluruh yang setara dengan kejahatan perang, kejahatan kemanusiaan, dan kemungkinan genosida.
Misi Bantuan PBB untuk Irak dan Hak Asasi Manusia menyatakan, saat ini 3.500 orang itu masih ditawan ISIS. Mereka diyakini berasal dari komunitas Yazidi.
"Namun, ada juga dari etnis dan komunitas minoritas agama tertentu," kata laporan itu.
Baca juga:
Penyebab Bumi Ditutupi Salju Kini Terungkap
Sejarah Hari Ini: Zeppelin Jerman Jatuhkan Bom ke Inggris
'Tak Ada Undangan Bagi Oposisi dan Pemerintah Suriah, Kecuali...'