REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Basuki Tjahaya Purnama mengatakan kawasan kumuh di pinggir sungai kerap jadi sarang kejahatan. Pernyataan itu untuk menanggapi personel polisi diserang ketika menggerebek bandar narkoba di Jakarta hingga ada polisi yang tewas akibat menceburkan diri ke sungai.
Basuki atau biasa disapa Ahok, menegaskan jika kawasan kumuh hanya menjadi sumber masalah. Bahkan Ahok menyebutkan bangunan di kawasan tersebut selalu liar tak memiliki izin.
"Kawasan kumuh-kumuh seperti itulah yang selalu menjadi masalah. Itu bangunannya pasti liar itu," ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (19/1).
Ahok mendorong adanya penertiban kawasan kumuh. Ahok mengatakan lokasi pusat kriminal seperti peredaran narkoba bisa diminimalisasi jika ada penindakan tegas. Ia juga memuji tindakan tegas kepolisian yang segera bertindak ketika kehilangan anggotanya sejak Senin malam. Namun dalam hal penindakan, Ahok mengaku tidak memiliki kewenangan untuk menggerakan aparat kepolisian. Ia menyerahkan pengerahan aparat polisi lewat petinggi kepolisian.
"Kita ingin dorong semua kawasan pinggir sungai untuk bongkar saja deh, Kalau masih di bantaran sungai kita bongkar semuanya. Polisi akan ambil tindakan tegas. Kan polisi bukan bawahan saya, kalau gue yang bilang, nanti lu lapor Komnas HAM," ujarnya.