Selasa 19 Jan 2016 23:31 WIB

Sekjen PBB Desak Akhiri Konflik Yaman

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon di Markas PBB, Jumat, 2 Oktober 2015.
Foto: AP Photo/Kevin Hagen
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon di Markas PBB, Jumat, 2 Oktober 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyerukan semua pihak yang berperang di Yaman agar berkomitmen pada gencatan senjata menyeluruh dan permanen. Langkah ini guna memajukan pembicaraan perdamaian yang difasilitasi oleh PBB.

Pemimpin PBB tersebut mengeluarkan seruan itu selama pertemuannya dengan Wakil Presiden dan Perdana Menteri Yaman Khaled Mahfoudh Abdullah Bahah di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, kata kantor berita UAE, WAM. Ban menghadiri Pertemuan Puncak Energi Masa Depan Dunia.

Ia kembali menyampaikan keprihatinannya yang mendalam sehubungan dengan konflik yang terus berkecamuk dan jumlah korban jiwa sipil yang terus bertambah serta krisis yang mengkhawatirkan di Yaman, kendati masyarakat internasional berulang-kali menyampaikan seruan bagi diakhirinya permusuhan. 

Konflik setahun antarfaksi tersebut telah menewaskan ribuan orang, membuat 2,5 juta orang kehilangan tempat tinggal dan mengancam keamanan pangan bagi 7,6 juta orang. Ban bertukar pendapat dengan Wakil Presiden Yaman mengenai cara memperbarui gencatan senjata dan mempersiapkan babak baru perundingan politik.

Ia juga menekankan perlunya bagi semua pihak untuk melaksanakan langkah pembangunan kepercayaan yang dibahas di Swiss bulan lalu, termasuk pembebasan tahanan dan akses kemanusiaan penuh tanpa halangan--termasuk ke Kota Taiz di Yaman Tengah.

UAE adalah bagian dari koalisi pimpinan Arab Saudi, yang terdiri atas sembilan negara Teluk yang mendukung Pemerintah sah Yaman di bawah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi. Koalisi itu telah melancarkan serangan udara setiap hari terhadap kelompok Syiah Al-Houthi, yang didukung Iran, di seluruh Yaman sejak 26 Maret, ketika Presiden Hadi menyelamatkan diri ke Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement