Rabu 20 Jan 2016 06:09 WIB

Sejumlah Tokoh Akan Hadiri Silatnas Pondok Pesantren Alumni Gontor

Rep: agung sasongko/ Red: Damanhuri Zuhri
KH Hasyim Muzadi
KH Hasyim Muzadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Forum Pesantren Alumni Gontor (FPAG) Zulkifli Muhadli mengungkapkan, Silturahim Nasional yang akan dihadiri para kiai dan pimpinan pesantren alumni Gontor ini merupakan bagian dari kegiatan besar peringatan 90 tahun Pondok Modern Gontor.

“Waktu Gontor berdiri tahun 1926, tantangannya berat karena situasi ekonomi masyarakat lemah, negara belum ada. Tapi, Gontor jalan terus, kekuatan utamanya keikhlasan para pendirinya, semangat ini yang akan kita gali dalam pertemuan ini,” papar Zulkifli dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (19/1).

Silatnas ini juga akan dihadiri beberapa tokoh nasional, antara lain, KH Hasyim Muzadi, Lukman Hakim Saifuddin, Andi Amran Sulaiman, Ferry Mursyidan Baldan, Sofyan Djalil, Rahmat Gobel, Ryamizard Ryachudu, Rano Karno, Zulkifli Muhadli dan Idris Somad.

Selain itu, akan hadir pula Yudi Latif, Yusril Ihza Mahendra, Badrodin Haiti, Basoeoki Hadimoeljono, Din Syamsuddin, Yusuf Mansur, Siti Zuhro, Kamaruddin Amin, Hidayat Nur Wahid, Amal Fathullah, dan sederet tokoh lainnya.

Saat ini, Gontor memiliki 20 pesantren yang tersebar di Indonesia. Sebanyak 13 kampus pondok putra dan tujuh kampus pondok putri. Pondok Modern Darussalam Gontor yang saat ini berdiri di Jawa, Sumatra, dan Sulawesi memiliki guru dan santri sekitar 25.405 orang.

Selain itu, Gontor juga mengelola Universitas Darussalam Gontor (UNIDA) dengan jumlah mahasiswa sekitar 2.684 orang. Hingga saat ini, ada 283 pesantren telah terdaftar sebagai Pesantren Alumni Gontor, yaitu pesantren yang dikelola para alumni Gontor, dan beberapa pesantren masih dalam tahap pendataan atau belum mendaftar.

Pondok Gontor berdiri 10 April 1926 di Ponorogo, Jawa Timur. Gontor dibangun tiga bersaudara putra Kiai Santoso Anom Besari. Ketiga bersaudara ini adalah KH Ahmad Sahal, KH Zainuddin Fananie, dan KH Imam Zarkasy yang kemudian dikenal dengan istilah Trimurti.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement