Rabu 20 Jan 2016 08:06 WIB

Harga Minyak Dunia dan Ekonomi Cina Jadi Risiko Ekonomi Global

Rep: C37/ Red: Nur Aini
Harga uMinyak Dunia Turun - ilustrasi
Foto: blogspot.com
Harga uMinyak Dunia Turun - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pasar keuangan global tampaknya akan bereaksi berlebihan terhadap penurunan harga minyak dan risiko penurunan tajam ekonomi Cina. Sebelumnya, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) telah memangkas proyeksi pertumbuhan global untuk ketiga kalinya dalam waktu kurang dari setahun.

Dilansir dari Reuters pada Rabu (20/1), Kepala Ekonom IMF, Maurice Obstfeld juga mengatakan,  strategi ekonomi Cina secara keseluruhan, termasuk mata uangnya merupakan hal yang penting. Namun, harga minyak juga menjadi faktor risiko lainnya.

"Harga minyak menempatkan tekanan pada eksportir minyak, tapi ada hikmahnya bagi konsumen di seluruh dunia, sehingga itu bukan negatif sejati," ungkapnya.

Harga minyak tergelincir ke level terendah sejak tahun 2003 pada Selasa, sedangkan data menunjukkan ekonomi Cina tumbuh pada kecepatan yang terlemah dalam seperempat abad tahun lalu.

Obstfeld mengatakan Cina menghadapi risiko penurunan pertumbuhan ekonomi lebih jauh, meskipun data terakhir dari negara dengan ekonomi nomor 2 di dunia itu telah sesuai dengan harapan IMF.

Tapi prospek akan tergantung pada seberapa baik pemerintah Cina mengelola rebalancing ekonominya.

"Komunikasi yang jelas dari strategi kebijakan secara keseluruhan termasuk sehubungan dengan nilai tukar yuan sangat penting, baik untuk stabilitas dalam negeri dan stabilitas luar negeri," kata Obstfeld.

Tekanan deflasi jelas tetap di Eropa, kata Obstfeld. Ia mencatat bahwa Bank Sentral Eropa telah mengatakan siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut, seperti pelonggaran kuantitatif tambahan.

"Jadi kita akan mengantisipasi," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement