REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (persero) melakukan efisiensi sebagai imbas penurunan harga minyak dunia. Perseroan bahkan berhasil melakukan realisasi efisiensi melalui breakthrough project sebesar 608,41 juta dolar AS selama 2015 kemarin. Di sektor hulu, Pertamina juga memproyeksikan realisasi efisiensi sepanjang 2015 sekitar 709 juta dolar AS (disetahunkan) dari realisasi hingga kuartal III 2015 sebesar 532 juta dolar AS. Efisiensi itu salah satunya demi menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan yang kini mulai dilakukan oleh beberapa perusahaan migas yang beroperasi di Indonesia.
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan program efisiensi dilakukan perusahaan sejak awal 2015 dan berlanjut pada 2016. Efisiensi di sektor hulu Pertamina, termasuk anak usaha, minimal sebesar 30 persen. Ia mengatakan, kebijakan ini akan terus didorong untuk menyiasati harga minyak mentah dunia yang kini mendekati level 25 dolar AS per barel.
Syamsu tidak menyebutkan berapa target efisiensi yang akan dicapai, tetapi Pertamina akan memaksimalkan efisiensi tersebut. “Tidak ada pilihan lain, selain melakukan efisiensi,” katanya, Rabu (20/1).
Menurut Syamsu, efisiensi dilakukan pada hampir semua kegiatan di sektor hulu. Hal itu misalnya, pada kegiatan eksplorasi untuk mencari cadangan baru serta juga melakukan renegosiasi kontrak pada kegiatan-kegiatan services.
"Ini (merupakan) usaha maksimal agar perusahaan tetap survive dan salah satunya untuk menghindari PHK,” ujarnya.
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha Pertamina di sektor hulu, Gunung Sardjono Hadi mengakui efisiensi adalah salah satu program yang dijalankan di sektor hulu Pertamina, salah satunya adalah mengurangi kegiatan jalan-jalan di luar kota. Gunung mengaku, induk usaha sudah meminta ke semua unit usaha di sektor hulu untuk mengurangi biaya hingga 30 persen. Namun, PHE menyatakan akan berupaya mengefisiensikan biaya hingga 50 persen.
Efisiensi di PHE akan dilakukan pada pekerjaan yang tidak langsung berdampak pada produksi dan keamanan lingkungan. Salah satunya dengan mengurangi biaya sewa gedung. Di luar itu, menurut Gunung, PHE juga mengurangi beberapa kegiatan seperti perjalanan ke luar kota dan acara temu keluarga karyawan (family gathering). Perusahaan juga akan mengurangi rapat-rapat di luar kantor.
“Jika bisa, dilakukan di kantor atau melalui teleconference,” katanya.
Baca juga: Efisiensi Pertamina Hasilkan Penghematan Bernilai Triliunan Rupiah