REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Lebih dari 60 persen warga Palestina yang meninggal dalam intifada terbaru terbunuh di pos pemeriksaan militer Israel. Data tersebut terhitung selama tiga bulan terakhir. Demikian disampaikan organisasi nonpemerintah Palestina dalam laporan yang dikeluarkan, Selasa.
"68 persen warga Palestina yang meninggal dalam intifada terbaru terbunuh di pos pemeriksaan militer di sepanjang wilayah pendudukan Tepi Barat," tulis laporan Al-Quds Center for Israeli and Palestinian Studies.
Berdasarkan laporan tersebut, mayoritas terbunuh di daerah Hebron (al-Khalil). Di sana ada 50 warga Palestina yang kehilangan nyawanya sejak Oktober tahun lalu.
Laporan juga mencatat 24 persen korban terbunuh adalah pria dan wanita. "Militer israel telah membunuh 30 anak dan 7 wanita di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem selama Intifada," lanjut GP itu.
Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan warga Palestina yang terbunuh sejak 1 Oktober mencapai 162 orang, termasuk 30 anak-anak dan tujuh wanita. Setidaknya 116 di antara korban dibunuh dengan darah dingin.
Baca juga, 10 Langkah untuk Mengalahkan ISIS.