REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Pemuda (GP) Ansor telah menemukan sebuah buku pelajaran yang terindikasi mengajarkan tentang radikalisme. Celakanya, buku tersebut dicetak dan diedarkan untuk anak-anak yang baru saja bersekolah di jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) dan taman kanak-kanak (TK).
Sekretaris Bidang Kaderisasi dan Organisasi GP Ansor Hasan Basri Sagala mengungkapkan buku yang terindikasi memuat paham-paham radikalisme tersebut berjudul 'Anak Islam Suka Membaca'. Dalam buku itu, terdapat seruan-seruan yang mengarah ke paham radikalisme. "Kata-katanya mengobral jihad radikalisme, termasuk standing posisinya berhadapan dengan kelompok lain," jelasnya ketika menggelar konferensi pers di kantor GP Ansor di Jalan Kramat, Jakarta Pusat, Rabu (20/1).
(Baca Juga: GP Ansor Desak Buku Pelajaran Berisi Ajaran Radikalisme Ditarik).
Dalam buku 'Anak Islam Suka Membaca', Hasan mengaku telah menemukan sejumlah kata dan kalimat yang memang tidak patut diajarkan kepada anak-anak, seperti 'sahid di medan jihad', 'hati-hati zona bahaya', 'bahaya sabotase', 'gegana ada di mana', 'basoka dibawa lari', dan lain-lain.