Rabu 20 Jan 2016 16:20 WIB

100 Anggota Brimob Ajak Pulang Warga DIY di Kamp Gafatar

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Angga Indrawan
Seorang prajurit TNI menyaksikan permukiman eks-Gafatar yang dibakar massa di kawasan Monton Panjang, Dusun Pangsuma, Desa Antibar, Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalbar, Selasa (19/1). (Antara/Jessica Helena Wuysang)
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Seorang prajurit TNI menyaksikan permukiman eks-Gafatar yang dibakar massa di kawasan Monton Panjang, Dusun Pangsuma, Desa Antibar, Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalbar, Selasa (19/1). (Antara/Jessica Helena Wuysang)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Berdasarkan laporan dari Polda DIY, ada 50 warga Yogyakarta yang teridentifikasi tinggal di Kamp Gafatar, Kalimantan Barat (Kalbar). Kepala Bidang Humas Polda DIY, AKBP Anny Pudjiastuti menyampaikan, seluruh warga Yogyakarta tersebut akan segera dipulangkan ke daerah asalnya. 

"Untuk pemulangan kami sudah bekerja sama dengan Polda dan Pemda setempat. Kami juga sudah mengirimkan 100 personel brimob ke sana," katanya, Rabu (20/1).

Personel brimob tersebut akan bertugas untuk mengamankan dan mengawal pemulangan warga Yogyakarta yang berada di Kamp Gafatar. Anny mengemukakan, dari 50 orang tersebut, hanya lima orang yang teridentifikasi sama dengan laporan orang hilang pada surat tanda penerima laporan (STPL) Polda DIY. Setelah sampai di Kalbar, petugas Brimob akan mengidentifikasi ulang laporan orang hilang di STPL dengan warga yang tinggal di Kamp Gafatar. 

(Baca: Ratusan Eks Anggota Gafatar Dievakuasi dari Mempawah)

Anny mengatakan, tidak menutup kemungkinan data tersebut bertambah setelah pendataan ulang oleh Brimob. Sementara itu, laporan orang hilang yang masuk ke Polda DIY terus bertambah. "Hari ini ada sembilan orang hilang baru yang dilaporkan pada kami. Jadi total orang hilang ada 88, setelah ditemukannya dr. Rica," tutur Anny. 

Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol. Hudit Wahyudi menyampaikan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Polda Kalbar dan Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk menyelidiki keberadaan penduduk Yogyakarta yang diduga hilang ke Kalimantan. 

"Di sana ada personel yang turun ke lapangan untuk mengecek sejumlah tempat yang diduga menjadi kamp Gafatar," kata Hudit. 

Menurutnya, petugas kepolisian setempat cukup proaktif dalam memberikan informasi pada Polda DIY. Terutama jika menemukan warga Yogyakarta yang dilaporkan hilang. Hudit mengemukakan, seluruh data laporan orang hilang di Polda DIY sudah disampaikan ke Polda Kalbar dan Kalteng. 

(Baca juga: Polisi Sketsa Wajah Pengirim Surat Ancaman Teror di Bali)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement