REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas untuk membahas masalah kekerasan pada anak, Rabu (20/1). Saat membuka rapat, Presiden menyinggung soal tindakan bullying (perundungan) yang banyak menimpa anak-anak.
"Saya meminta pada menteri pendidikan untuk menggencarkan kampanye anti-bullying di sekolah," ucap Jokowi.
Ia juga meminta agar sekolah menguatkan pendidikan karakter dan budi pekerti pada siswanya. Presiden memandang, kasus kekerasan pada anak sudah menyerupai fenomena gunung es. Kasus-kasus baru terus bermunculan dan dikhawatirkan akan membawa dampak yang lebih buruk bagi generasi penerus bangsa.
Berdasarkan catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), ada 369 pengaduan terkait perundungan sejak 2011 hingga 2014. Hingga kini, kasus penindasan dan kekerasan pada anak juga terhitung masih tinggi.
Karena itu, Jokowi meminta agar fakta tersebut menjadi perhatian semua pihak. "Kuncinya terletak pada mengedukasi masyarakat, keluarga dan pada anak-anak untuk ikut menjadi bagian dari pencegahan, pemantauan dan pengawasan," kata dia.