REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lewat program Film di Radio (FDR), Radio Gen FM Jakarta kembali menghidupkan drama radio. Awal pekan depan (25/1), FDR "Jatuh Hati" akan mengudara, menyusul kesuksesan FDR "Ramadhan di Atas Awan" 2015 lalu.
Direktur Utama Radio Gen FM Adrian Syarkawi menyebutkan, suksesnya drama radio pertama 2015 lalu menunjukkan masih kuatnya posisi media konvensional. Meski ada kecenderungan peralihan media konvensional menuju media digital, radio masih punya tempat dalam hati masyarakat.
"Kekuatan radio ialah 'theater of mind', memainkan daya imajinasi pendengar," kata Adrian, Rabu (20/1).
Ia menyebutkan, program FDR terdahulu mendapat respons sangat baik dari masyarakat. Selama "Ramadhan di Atas Awan" diputar, ada 13 juta pengguna Twitter dan Instagram yang melihat tweet mengenai program tersebut.
Sementara, total unggahan status dengan tagar #Ramadhandiatasawan berjumlah 3.800. Hanya dalam waktu beberapa minggu, 'total impression' (berapa kali status dilihat pengguna media sosial) mencapai 634,6 juta kali.
"Bisa jadi akan dijadikan program tahunan, tapi kami akan melihat respons pendengar serta membaca kebutuhan tentang konten yang diinginkan," kata Adrian.
Sementara, General Manager Radio Gen FM Iwan Tanjung menyebutkan sejumlah improvisasi strategi yang dilakukan. Hal itu senapas dengan upaya Gen FM untuk terus berkreasi dan berkarya.
"Tahun lalu, konsepnya 3-0, on air, off air, dan online. Tahun ini kami tambahkan jadi 4-0 yakni on air, off air, online, dan on movie," ujar Iwan.
FDR "Jatuh Hati" merupakan cerita pengantar film "Terjebak Nostalgia" yang akan tayang Februari 2016. Dua tokoh utama film, Raisa Andriana dan Maruli Tampubolon, juga menjadi pemeran dalam FDR tersebut.