REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Februari mendatang, film romantis Raisa Andriana dan Maruli Tampubolon "Terjebak Nostalgia" akan tayang di bioskop. Sebagai pengantar, Radio Gen FM, Oreima Films, dan Kaninga Pictures menghadirkan prekuelnya dalam bentuk drama radio berjudul "Jatuh Hati" yang mengudara Senin (25/1).
"Menurut aku ini unik banget, bisa ikuti ceritanya lewat drama radio dan dilanjutkan dengan nonton filmnya," kata Raisa saat konferensi pers program Film di Radio (FDR) "Jatuh Hati", Rabu (20/1).
Bagi penyanyi cantik kelahiran Jakarta, 6 Juni 1990 itu, ada perbedaan dalam proses produksi drama radio dibandingkan shooting film atau videoklip. Keuntungannya, ia bisa membaca naskah sehingga kemungkinan dialog yang salah lebih sedikit.
Sementara, hal yang menantang ialah menyampaikan emosi dan interaksi fisik antartokoh hanya lewat suara. Raisa harus mengatur intonasi agar pendengar tahu kapan ia kesal, atau saat ada adegan berpelukan.
Hal senada disampaikan Maruli. Proses produksi film yang sudah dimulai sejak awal tahun 2015 membuat ia sudah 'klik' dan tidak kesulitan dalam proses pembuatan drama radio yang hanya membutuhkan dua hari itu.
Ada cara tertentu yang dilakukan Maruli dan Raisa agar lancar dalam berdialog. Yakni, saling menelepon untuk mendiskusikan naskah yang ada.
"Konsep sebenarnya sama saja dengan film, tapi harus kuat memasukkan jiwa dan emosi saat menyampaikan narasi," kata ia.