REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- PT Jasa Marga Tbk menargetkan mampu mengoperasikan ruas tol hingga 660 km pada tahun ini, menyusul akan dioperasikannya tiga ruas tol baru, yaitu Semarang-Solo ruas Bawen-Salatiga, Solo-Ngawi ruas Kartasuro-Sragen dan Surabaya-Mojokerto ruas Krian-Mojokerto.
"Tiga ruas tol baru itu menyumbang sekitar 70 kilometer," kata Direktur Keuangan PT Jasa Marga Tbk, Reynaldi Hermansjah menjawab pers di sela Program Pelestarian Alam di Sungai Cisadane dalam rangka HUT Jasa Marga ke-38, Tangerang, Rabu.
Ia mengatakan, perseroan hingga saat ini telah mengoperasikan jalan tol sepanjang 590 km di Indonesia. "Pada tahun depan, tambahan ruas tol baru cukup besar yakni sekitar 290 km. Ini semua, bagian dari total konsesi jalan tol yang kami miliki dengan total panjang 1.050 km," katanya.
Menurut Reynaldi, pengoperasian 290 km jalan tol tersebut akan terlaksana pada akhir 2017 ataupun awal 2018 setelah beberapa ruas yang saat ini dalam pekerjaan konstruksi telah rampung.
Jasa Marga saat ini tengah melakukan pekerjaan konstruksi tol Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Surabaya-Mojokerto, Gempol-Pasuruan, dan Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi. Di samping itu, terdapat beberapa ruas tol yang dalam tahap pembebasan lahan yaitu, Cengkareng-Kunciran, Kunciran-Serpong, dan Serpong-Cinere.
Perseroan, lanjut dia, menyiapkan belanja modal sekitar Rp13,86 triliun pada tahun ini. Sebagian besar dana itu digunakan untuk investasi pembangunan tol-tol baru tersebut.
Secara nasional, tambahnya, Jasa Marga saat ini memiliki sekitar 73 persen jalan tol dari sisi panjang jalan. Adapun dari sisi trafik, perusahaan pelat merah ini menguasai sekitar 83 persen.
"Tahun lalu, trafik lalu lintas di tol kami mencapai 1,4 miliar kendaraan, naik sekitar 4,5 persen dibanding 2014. Ini sesuai dengan perkiraan kami soal trafik yang pertumbuhannya 4-5 persen per tahun," katanya.
Sebelumnya, Corporate Secretary PT Jasa Marga Tbk Mohammad Sofyan menyebut, volume lalu lintas sepanjang 2015 mencapai 1,379 miliar kendaraan atau naik 4,54 persen dari 2014 sebesar 1,319 miliar kendaraan.
Volume lalu lintas terbesar berada di wilayah Jabodetabek yakni menyumbang sekitar 78 persen dari keseluruhan volume lalu lintas.
Pertumbuhan di wilayah Jabotabek didukung oleh pertumbuhan di jalan tol Jakarta-Cikampek 4,3 persen, JORR 3,23 persen dan Jakarta-Tangerang 6,34 persen. Sedangkan pertumbuhan di luar wilayah Jabotabek didukung oleh jalan tol Palimanan-Kanci 15,62 persen, Semarang-Solo 20,45 persen dan jalan tol Bali Mandara 15,58 persen.
"Pertumbuhan Volume Lalu lintas transaksi di wilayah Jabotabek sebesar 3,8 persen dan di luar Jabotabek sebesar 7,2 persen," kata Sofyan.