REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pondok Pesantren Modern Gontor mengumpulkan 283 almamaternya yang terdiri dari para Kiai dan Ulama pada Jumat, 22 Januari 2016 mendatang. Berkumpulnya ratusan Kiai dan Ulama pengasuh pondok pesantren ini dalam rangka Silaturahmi Nasional (Silatnas) dan memperingati 90 tahun usia Pondok Pesantren Gontor.
Ketua Pelaksana Forum Pesantren Alumni Gontor, Dr. KH. Sofwan Manaf mengatakan rencananya selain agenda pertemuan ratusan Kiai, Silatnas ini juga membahas berbagai tantangan dan permasalahan bangsa. Silatnas ini akan dibuka oleh Pimpinan Pondok Modern Gontor KH. Hasan Abdullah Sahal pada jumat di Hotel Siti Tangerang dan akan ditutup pada Ahad pekan ini.
"Kita bersyukur, sejak 1926 Gontor berkesempatan berjuang mendidik anak-anak Indonesia, dan sejak 1945 hingga sekarang Gontor terus berkontribusi dalam membangun SDM Indonesia," ujarnya. Silatnas ini juga akan membahas berbagai tantangan bangsa ke depan termasuk diantaranya Kemiskinan, pengangguran, pasar bebas ASEAN, masalah infrastruktur hingga kemajemukan di Indonesia.
Selain itu, pertemuan Silatnas ini juga akan menguatkan dan meningkatka tata asuh serta tata kelola masing-masing pondok pesantren. Apa tantangan pondok pesantren dan apa yang baik bagi pesantren menghadapi tantangan zaman saat ini. "Pak DR. Basoeki Hadimoeljono, selaku Menteri PU dan Perumahan Rakyat RI akan berbicara mengenai infrastruktur," katanya.
Ketua Umum Forum Pesantren Alumni Gontor (FPAG), Dr. KH. Zulkifli Muhadli menjelaskan ini pertemuan terbesar yang dihadiri para kiai dan pimpinan pesantren alumni Gontor. Acara ini merupakan bagian dari kegiatan besar peringatan 90 tahun Pondok Modern Gontor.
“Waktu Gontor berdiri tahun 1926, tantangannya berat, karena situasi ekonomi masyarakat lemah, negara belum ada. Tapi Gontor jalan terus, kekuatan utamanya keikhlasan para pendirinya, semangat ini yang akan kita gali dalam pertemuan ini”, kata Zulkifli.
Selain para Kiai Silatnas ini juga akan menghadirkan para tokoh, diantaranya; Hasyim Muzadi, Din Syamsuddin, Yusuf Mansur, Lukman Hakim Saifuddin, Andi Amran Sulaiman, Ferry Mursyidan Baldan, Sofyan Djalil, Rahmat Gobel, Ryamizard Ryachudu, Rano Karno, Zulkifli Muhadli, Idris Somad, Yudi Latif, Yusril Ihza Mahendra, Badrodin Haiti, Basoeoki Hadimoeljono, Siti Zuhro, Kamaruddin Amin, Hidayat Nurwahid dan Amal Fathullah.