REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teror di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1) lalu mendapatkan perhatian dunia Internasional. Islamic State of Irak and Syiriah (ISIS) diduga kuat di balik peristiwa tersebut.
Mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI), Ali Fauzi sependapat dengan analisis Polri. Menurut Ali, ISIS memang berada di balik peristiwa tersebut termasuk aliran dana.
"Kan sudah jelas, pelaku, motivasi, ok," ujar Ali, saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (20/1).
Peristiwa di Thamrin yang menewaskan tujuh orang tersebut, kata Ali, bukan settingan intelijen. Menurut Ali, peristiwa tersebut merupakan perilaku bodoh para pelaku.
Ali juga mengatakan, tidak mudah bagi intelijen masuk ke jaringan para kelompok teroris. Karena itu, Ali tidak melihat kegagalan intelijen dalam kasus ini.
Terkait pola aksi teror yang dilakukan, menurut Ali, tergolong baru di Indonesia. Namun, Ali memastikan, operasi di Sarinah meng-copy paste ditingkat global seperti di Paris, Prancis.
"Polanya bagus tapi tidak didukung skill individu dan material yang bagus. Jadi amburadul," kata Ali.
Sebanyak 33 orang menjadi korban bom dan penembakan Thamrin. Tujuh orang meninggal dengan empat di antaranya pelaku.
Polri memastikan, ISIS berada di balik peristiwa tersebut. Termasuk pendanaan untuk melancarkan aksi.