REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemahaman demokrasi yang melenceng dinilai telah menyebabkan kemunduran kehidupan bangsa. Untuk itu, sebuah pendidikaan dirasa sangat perlu dihadirkan agar mampu meluruskan kiblat bangsa yang selama ini abu-abu.
Pimpinan Pondok Modern Gontor Darussalam Ponorogo, Hasan Abdullah Sahal, mengungkapkan pentingnya memberikan pendidikan dan pemahaman demokrasi kepada umat Muslim di Indonesia. Menurutnya, pendidikan kepada umat itu dimaksudkan agar pemahaman seluruh elemen tentang demokrasi, bisa sesuai dengan yang diamanatkan Pancasila dan UUD 45.
"Umat perlu dididik. Demokrasi harus dididik sesuai UUD 45," kata Hasan, Rabu (20/1).
Ia menuturkan pemahaman demokrasi yang sebenarnya harus mampu tertanam atau ditanamkan dengan baik di benak umat, agar setiap perbuatan dapat sesuai dengan amanat kemerdekaan Indonesia. Dengan begitu, siapapun mereka tidak akan lagi menerjemahkan dan menerapkan demokrasi menjadi sebuah perebutan kekuasaan atau pertarungan kepemimpinan.
Hasan menegaskan rasa sentimennya terhadap zionisme internasional, yang dinilai telah mendiktendan sangat jelas bertujuan untuk mengusik atau bahkan tidak ingin ada kedamaian di Indonesia. Zionisme Internasional itu, lanjut Hasan, secara tidak langsung telah melencengkan pemahaman dan membuat kekecewaan tentang demokrasi.
Maka itu, ia menekankan pentingnya pendidikan kepada seluruh bangsa Indonesia, khususnya umat Muslim yang ada di Indonesia. Hal itu dimaksudkan agar Republik Indonesiaa tidak menjadi Republik Investasi, serta Indonesia menjadi negara mandiri dan bukan seakan menjadi bagian dari negara lain.