Rabu 20 Jan 2016 20:27 WIB

Bakesbangpolinmas Cabut Izin Markas Gafatar di Tangerang

Rep: C35/ Red: Karta Raharja Ucu
Akun Twitter Gafatar
Foto: dok
Akun Twitter Gafatar

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Gafatar ternyata memiliki markas di Serpong dan Pondok Aren, Tangerang Selatan. Namun izin bergerak di kedua wilayah itu sudah habis pada tahun ini dan sekarang dicabut Bakesbangpolinmas Tangerang Selatan (Tangsel).

"Warga Tangsel menolak Gafatar, namun kami tidak dalam posisi itu. Tapi kami berupaya agar semua warga terlindungi, kalau ada pemahaman yang menurut MUI keliru akan kami rangkul," kata Kapolres Tangsel AKBP Ayi Supardan kepada Republika.co.id, Rabu (20/1).

AKBP Ayi mengaku 13 orang warganya aktif sebagai anggota Gafatar. Namun mereka saat ini sudah melebur dengan masyarakat. Karena setelah ada isu itu mereka menarik diri dari Gafatar.

Dia juga menyadari Tangsel berpotensi ada indikasi teroris. Terlebih karena Mabes Polri dan Polda Metrojaya mengindikasi ada kelompok intoleran yang memungkinkan munculnya aksi teror di Tangsel.

Afif, pelaku teror bom di Jalan MH Thamrin itu berasal dari Majelis Mujahidin Indonesia yang bermarkas di Pamulang.  Untuk itu, dia telah mempersiapkan tim khusus untuk pencegahan teror di wilayah Tangsel.

Rabu (20/1) pukul 10.00 WIB dia mengumpulkan tim lintas sektoral untuk bekerjasama dengan Babinsa dan aparat RT/RW. Ia akan menghidupkan kembali aturan 1x24 jam wajib lapor untuk tamu pendatang.

Selain itu, Ayi juga berpesan kepada pengusaha kontrakan dan kos bila ada warga yang mencurigakan harus didekati siapa dan bagaimana. Selain itu mereka juga akan meningkatkan penjagaan di objek vital dan sekolah-sekolah asing. Ada pula yang berpatroli mobile.

"Meningkatkan kewaspadaan dengan pencegahan. Di tataran preventif memberikan penyuluhan pada masyarakat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement