REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman menetapkan sembilan prioritas pembangunan pada 2017 mendatang.
Pj Sekda Sleman, Iswoyo Hadiwarno menyampaikan, prioritas tercantum dalam rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) yang sengaja dirancang untuk menjawab tantangan pembangunan kabupaten Sleman.
“Tahun depan, Pemkab Sleman akan mengangkat sembilan prioritas pembangunan dengan 14 sasaran daerah, dan 34 indikator sasaran,” kata Iswoyo dalam agenda konsultasi publik RKPD 2017 di Aula Bappeda Sleman, Rabu (20/1). Adapun tujuan utamanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sembilan prioritas tersebut, di antaranya meliputi peningkatkan ketentraman dan ketertiban, tata kelola pemerintahan, perekonomian, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Menurut Iswoyo, tantangan pembangunan pertama bagi Kabupaten Sleman masih datang dari masalah kemiskinan. Sebab Persentase penduduk miskin masih tinggi, yaitu sebesar 11,85 persen atau 43.798 KK pada 2014. Ditambah dengan tingginya angka pengangguran terbuka, yaitu sebesar 6,12 persen dari total penduduk Sleman.
Kontribusi sektor ekonomi lokal juga masih rendah. Hal ini terlihat dari tingginya share PDRB yang masih datang dari sektor perdagangan, hotel dan restoran serta jasa-jasa.
“Padahal beberapa potensi lokal Sleman yang masih dapat dikembangkan. Seperti pertanian dan potensi desa wisata,” ujar Iswoyo.
Di sisi lain, indeks kepuasan masyarakat dan Indeks reformasi birokrasi masih perlu ditingkatkan. Saat ini nilai indeks kepuasan masyarakat 78,54. Sedangkan Indeks reformasi birokrasi masih berada pada angka 60,97.
Meski begitu, persentase tingkat penyelesaian pelanggaran ketertiban, ketentraman dan keindahan (K3) di Sleman sudah cukup baik, yakni 97,67 persen pada 2014.
Sedangkan pada bidang perlindungan masyarakat, khususnya aspek mitigasi bencana, perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut. Seperti pengembangan jumlah lembaga tangguh bencana, sekolah siaga bencana, serta penambahan sarana dan prasarana penanggulangan bencana.