REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Gugurnya Bripka Polisi Taufik Hidayat, warga Desa Cilegong, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta, menyisakan kesedihan yang mendalam. Terutama, di kalangan keluarganya.
Kesedihan itu, sedikit terobati dengan bantuan yang diberikan Pemkab Purwakarta. Pemerintahan daerah berjanji, akan memberikan beasiswa bagi anak semata wayang Bripka Taufik.
(Baca: Jenazah Bripka Taufik Ditemukan di Pintu Ciliwung).
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengatakan, Bripka Taufik Hidayat merupakan pahlawan bagi warga Cilegong maupun Purwakarta. Karena, almarhum gugur saat bertugas. Jiwa patriotismenya harus menjadi contoh bagi semua warga.
"Untuk mengurangi beban, kami sediakan beasiswa bagi putra almarhum," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Rabu (20/1).
Pascapenguburan Bripka Taufik, Dedi langsung memerintahkan staffnya untuk membuka deposito beasiswa bagi anak almarhum. Rencananya, nilai deposito beasiswa itu sebesar Rp 50 juta. Deposito itu, baru bisa dibuka (dicairkan) sepuluh tahun kedepan. Atau tepatnya, saat anak almarhum hendak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
"Jadi, beasiswanya untuk kuliah. Sebab, biaya kuliah jauh lebih mahal," ujarnya.
Bripka Taufik Hidayat, merupakan anggota unit Reskrim Polsek Senen, Jakarta Pusat. Bripka Taufik, meninggal akibat menceburkan diri ke Kali Ciliwung pascaterjadi pengeroyokan oleh warga saat penggerebekan gembong narkoba di wilayah Matraman, Jakarta Timur. Almarhum, meninggalkan seorang isteri dan seorang putra yang berusia delapan tahun.