REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Emas Semarang menyatakan tidak ada persiapan apa pun secara khusus untuk menyambut eks-anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang akan pulang dari Kalimantan Barat ke Pulau Jawa. "Kami tidak ada persiapan apa pun termasuk dari sisi keamanan. Mereka ini kan masyarakat biasa. Saya pikir tidak perlu berlebihan," kata Kepala KSOP Tanjung Emas Marwansyah di Semarang, Kamis (21/1).
Sejauh ini, pihaknya juga belum menerima instruksi apa pun dari Kementerian Perhubungan terkait dengan berita kedatangan eks-anggota Gafatar tersebut. Termasuk apakah harus mempersiapkan kapal yang akan digunakan atau tidak
"Dari berita yang saya dengar mereka akan dipulangkan dengan tiga kapal dari TNI. Artinya tidak ada kapal umum yang akan digunakan untuk membawa mereka pulang ke Jawa," katanya.
(Baca Juga: Ratusan Eks Anggota Gafatar Dievakuasi dari Mempawah).
Meski demikian, informasi mengenai kapal apa pun yang sandar ke Pelabuhan Tanjung Emas akan tetap masuk ke KSOP, termasuk kapal TNI yang kabarnya akan membawa eks-anggota Gafatar tersebut. Marwasyah mengatakan informasi yang diperolehnya eks anggota Gafatar akan sandar di Pelabuhan Tanjung Emas pekan depan. "Tetapi belum pasti hari apa. Nanti jelang kedatangan kapal, pasti ada surat pemberitahuan yang masuk ke kami mengenai sandarnya kapal ini, di antaranya yang berisi tentang informasi nama kapal dan jumlah penumpang yang diangkut," katanya.
(Baca Juga: TNI AL Kerahkan Kapal Evakuasi Eks Gafatar).
Ratusan mantan pengikut Gafatar akan dipulangkan dari Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Mereka akan dipulangkan melalui kapal laut dalam waktu dekat ini. Namun belum dapat dipastikan kapan tepatnya waktu pemulangan tersebut. Dari informasi yang dihimpun, para eks-anggota Gafatar akan dipulangkan ke tempat asal mereka yang kebayakan Solo dan Yogyakarta.