Kamis 21 Jan 2016 09:58 WIB

DKN: Hindari Konflik Lahan Blok Masela

Blok Masela
Blok Masela

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Kehutanan Nasional mengingatkan pihak-pihak yang berkepentingan perlu menghindari konflik akibat penggunaan lahan Blok Masela untuk kepentingan mengelola hasil tambang, seperti minyak dan gas.

"Perlu adanya assessment menyeluruh jika kemudian opsi darat yang dipilih. Urusan tanah sejak lama seringkali menjadi pemicu konflik di tanah Maluku, karena itu pembangunan industri harus sebisa mungkin menghindari hal tersebut," kata Anggota Presidium DKN dari utusan Kamar Masyarakat Regio Maluku Yanes Balubun.

Ia melanjutkan, dengan sering terjadinya konflik tanah di Provinsi Maluku, yang beberapa di antaranya terjadi di daerah Maluku Tenggara Barat (MTB) akan tidak menguntungkan bagi aktivitas pembangunan kilang gas Masela yang rencananya dibangun di Pulau Yamdena dan dapat memperpanjang jadwal pembangunan infrastruktur.

Tertundanya pembangunan, katanya, akan menyebabkan negara terlambat menerima pemasukan dari penjualan gas, sedangkan masyarakat Maluku harus menunggu lebih lama untuk merasakan manfaat yang diperoleh dari pengembangan lapangan gas alam terbesar di Indonesia itu.

Sebelumnya, ratusan anggota komponen pemuda yang tergabung dalam Lembaga Nanaku Maluku beserta Koalisi Anak Adat Maluku minta eksploitasi tambang migas Blok Masela harus bisa menyejahterakan warga Maluku lewat kebijakan yang pro-rakyat dan bukannya investor asing.

"Hal penting yang harus menjadi perhatian pemerintah adalah pengelolaan Blok Masela dilaksanakan secara Onshore, dengan sistem pipanisasi sehingga dapat memberikan multiefek plus bagi masyarakat Maluku," kata koordinator pendemo, Bram Tulalesy di Ambon.

Dalam tuntutannya, komponen pemuda Maluku menyatakan Maluku harus mempunyai hak pengelolaan Blok Masela 50 persen. Mereka juga mendesak pemerintah agar pengelolaan Blok Masela memperhatikan keutuhan ekologi kepulauan sebagai ruang hidup masyarakat Maluku.

Berdasarkan kepentingan masyarakat Maluku, Lembaga Nanaku Maluku (LMN), dan Koalisi Anak Adat Maluku (KAAM), dengan tegas mereka menyuarakan agar pembangunan kilang gas Blok Masela dilakukan di daratan Pulau Babar, agar dapat bermanfaat bagi pengembangan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement