Kamis 21 Jan 2016 13:15 WIB

Jokowi: Kekerasan pada Anak tidak Bisa Ditoleransi

sidang kabinet paripurna
Foto: setkab.go.id
sidang kabinet paripurna

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, kekerasan pada anak tidak bisa ditoleransi. Ia meminta agar para orang tua, pendidik, dan media menjadi pelindung bagi anak-anak Indonesia.

"Perundungan, kekerasan pada anak tidak bisa ditolerir. Orang tua, pendidik, dan media ujung tombak perlindungan -Jkw," katanya lewat akun Twitter pribadinya @jokowi yang diunggah pada Kamis (21/1).

(Baca juga: KPAI: Presiden Setuju Perpres Soal Kekerasan Anak)

Sebelumnya, Jokowi menegaskan, edukasi masyarakat utamanya pada keluarga dan anak-anak merupakan kunci dalam pencegahan dan penanganan tindak kekerasan dan penindasan terhadap anak yang marak terjadi saat ini.

“Diperlukan perhatian semua pihak untuk mencegah untuk menangani kasus-kasus bullying (perundungan),” ujar Jokowi saat memberikan pengantar dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/1) sore.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi memerintahkan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk gencar mengampanyekan antiperundungan di sekolah, menguatkan pendidikan karakter, budi pekerti, serta mengajarkan sikap asertif kepada anak.

“Saya juga minta kepada Komisi Penyiaran Indonesia untuk mempertegas aturan pertelevisian nasional sehingga dapat memberikan filter, menyaring tayangan-tayangan televisi yang tidak ramah kepada anak,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement