REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan paham radikal dan terorisme merupakan musuh bersama. Terorisme harus bersama dilawan oleh pemerintah maupun rakyat.
"Kita harus bisa menentukan sikap, siapa lawan dan siapa kawan," kata dia di Bengkulu, Kamis (21/1).
Menurutnya, tidak ada kata netral dalam menyikapi ancaman paham radikal dan terorisme. Kita, lanjutnya, juga jangan memberikan toleransi terhadap terorisme.
"Kita harus lawan. Kalau netral masuk neraka jahanam," katanya.
(Baca juga: 50 Warga Yogyakarta Diduga Ikut Gafatar)
Sementara itu, Satuan Polisi Pamong Praja juga diminta untuk lebih awas agar jaringan terorisme tidak berkembang di daerah. "Satpol PP punya peran, mendeteksi dini. Kalau penanganganan harus berkoordinasi dengan pihak kepolisian, TNI dan BIN," ucapnya.
Jangan sampai, kata Tjahjo, pelaku radikal dan teror mengacau di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berakibat fatal bagi bangsa dan menanamkan rasa takut ditengah rakyat. "Jangan sudah ada bom meledak baru bergerak. Perlu bekerjasama dan terorismen menjadi musuh bersama," ujarnya.