Kamis 21 Jan 2016 16:43 WIB

Program Biodiesel Sawit Diminta tak Mundur

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Biodiesel (ilustrasi)
Foto: olipresses.net
Biodiesel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) menegaskan program B20 biodiesel sawit akan tetap berjalan meski harga minyak dunia ikut memukul dengan harga yang terus bergerak di bawah 30 dolar AS per barel. Bahkan di sejumlah daerah petani sawit mulai berteriak karena harga jual sawit yang ikut anjlok.

Direktur Utama BPDP Bayu Krisnamurthi menjelaskan, ketersediaan dana sawit saat  ini masih cukup bahkan dengan skenario harga minyak dunia 20 dolar AS per barel, dana sawit masih tahan hingga 10 bulan ke depan.

"Program B20 harus tetap jalan ke depan. Tak boleh mundur. Saya lebih optimis katakan harga minyak tidak akan bertahan serendah ini. Saya katakan, tenang saja dulu. Sampai 10 bulan aman kok," kata Bayu, Kamis (21/1).

Bayu mengungkapkan, program biodiesel sawit ini memang tergantung pada ketersediaan dan kecukupan dana sawit untuk menopang perbedaan harga antara harga CPO dan kenyataan harga minyak fosil yang sangat rendah. Padahal, kata Bayu, pemerintah juga ingin menjaga harga CPO (crude palm oil) tetap tinggi agar petani tetap untung.

"Semakin besar perbedaan harga CPO dan harga minyak fosil, maka semakin besar dana yang dibutuhkan agar program biodiesel tetap berjalan," kata Bayu.

Bayu menjelaskan, pihaknya sudah melakukan perhitungan atas kondisi ini. Dia membeberkan, setiap penurunan harga minyak dunia 1 dolar AS per barel, maka dibutuhkan tambahan dana sekitar Rp 350 miliar. Sedangkan setiap kenaikan harga CPO 1 dolar AS per ton, maka dibutuhkan dana sekitar Rp 38 miliar. Dengan asumsi demikian, maka apabila harga minyak dunia 40 dolar AS per barel dan harga CPO 500 dolar AS per ton, dibutuhkan dana sekitar Rp 9,5 triliun. Apabila harga minyak dunia 20 dolar AS per barel dan harga CPO 500 dolar AS per ton, maka dibutuhkan dana sekitar Rp 16,5 triliun.

Selain itu, Bayu mengatakan, sepanjang 2015 lalu dana sawit yang telah dihimpun mencapai Rp 6,9 triliun. Pembayaran dana biodiesel dan pembiayaan program-program lain tahun 2015 mencapai Rp 534 miliar. Tahun 2016, proyeksi penghimpunan dana sawit akan menyentuh Rp 9,5 triliun. Sedangkan rencana pendanaan untuk peremajaan dan kegiatan lain mencapai Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun..

"Dengan hitungan itu, ketersediaan dana sawit cukup aman untuk menopang program B20 selama 8 sampai 10 bulan ke depan," kata Bayu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement