REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pakistan gelar satu hari berkabung nasional pada Kamis (21/1) untuk mengenang 21 korban tewas dalam tragedi di Universitas Bacha Khan. Mereka meninggal ketika sejumlah pria bersenjata menyerang kampus pada Rabu.
Dikutip dari The Guardian, bendera dikibarkan setengah tiang di gedung-gedung pemerintahan di luar dan dalam negeri. Kantor Perdana Menteri Nawaz Sharif mengatakan upacara doa akan digelar di ibu kota Islamabad.
Sharif telah memerintahkan pasukan keamanan mengejar otak dibalik serangan universitas di Charsadda tersebut. Menurut otoritas, pelaku penyerangan menggunakan granat dan senjata berat pada para siswa juga civitas kampus lainnya.
Pasukan keamanan menembak mati keempat pelaku bersenjata dalam baku tembak. Serangan ini diklaim oleh faksi Taliban Pakistan, namun mereka tidak dianggap Islam oleh pemimpin kelompok. Otoritas berjanji mencari dalang di balik serangan.
Tragedi ini mendapat kecaman dari dunia internasional, termasuk sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon. Amnesty Internasional menyebutnya sebagai kejahatan perang yang harus direspons global.
Insiden ini juga mengingatkan pada serangan sekolah dekat Peshawar pada 2014 yang menewaskan lebih dari 150 orang. Sebagian besar korban adalah anak-anak.
Baca juga:
Warga Cina Banjiri Facebook Presiden Taiwan, Minta Taiwan Kembali
Sejarah Hari Ini: Candi Borobudur Dibom Ekstremis