REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia mengatakan laporan Inggris mengenai kematian mantan mata-mata Rusia Alexander Litvinenko sebagai hal yang bias dan bersifat politis.
Dilansir dari Sky News, Kamis (21/1), juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova juga mengatakan penanganan Inggris atas kasus tersebut tidak jelas dan merusak hubungan Inggris-Rusia.
"Kami menyesali fakta kasus kriminal murni telah dipolitisasi dan menyebabkan ketegangan dalam hubungan bilateral kami. Sudah jelas keputusan menghentikan penyelidikan koroner dan memulai dengar pendapat publik politis," katanya.
Zakharova menambahkan proses penyelidikan yang dilakukan Inggris tidak transparan baik bagi Rusia maupun publik. Hal itu sebab sebagian dokumen tidak dipublikasikan karena bersifat rahasia.
"Karena itu kami tidak mengharapkan proses penyelidikan yang bias ini tiba-tiba menjadi objektif dan tidak bias," ujarnya.
Baca juga:
Sejarah Hari Ini: Candi Borobudur Dibom Ekstremis
Pakistan Gelar Hari Berkabung Pascaserangan Kampus