Kamis 21 Jan 2016 21:41 WIB

PPP Jatim Nilai Partainya Dikriminalisasi Oknum Pejabat Negara

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Teguh Firmansyah
(dari tengah kiri) Politisi senior PPP Bachtiar Hamzah bersama Plt Ketua Mahkamah Partai PPP Mukhtar Aziz menjawab pertanyaan wartawan usai bertemu dengan Menkumham di Jakarta, Selasa (19/1).
Foto: Republika/ Wihdan
(dari tengah kiri) Politisi senior PPP Bachtiar Hamzah bersama Plt Ketua Mahkamah Partai PPP Mukhtar Aziz menjawab pertanyaan wartawan usai bertemu dengan Menkumham di Jakarta, Selasa (19/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- DPW PPP Jatim dan DPC Surabaya menggelar aksi konsolidasi untuk menjaring kepedulian Masyarakat terhadap PPP. Simpatisan umat Islam Jawa Timur memberikan dukungan berupa tanda tangan dan pernyataan tertulis pada sebuah kain panjang.

"Kami atas nama umat Islam Jawa Timur mendesak agar oknum pejabat negara tidak mengkriminalisasi pergerakan partai-partai Islam, terutama PPP, yang terkesan sengaja dipecah belah," kata Sekwil DPW PPP Jatim, HM Machfud Busiri dalam siaran pers yang diterima Kamis, (20/1).

PPP, ujar dia, membutuhkan dukungan masyarakat luas di Jawa Timur. Ini akan dibuat serentak se-Indonesia agar diketahui oleh oknum pejabat negara yang telah melakukan penzaliman secara sistematis.

Sebagai partai Islam, kata Machfud, PPP adalah tempat bernaungnya umat Islam untuk menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah. Kegiatan ini bertujuan agar pemerintahan yang dipimpin Bapak Presiden Jokowi agar lebih bijaksana dan mempercepat serta menyepakati SK Menkumham yang telah diputuskan putusan MA.

Baca jua, Kubu Romi: Islah Butuh Sikap Kelenturan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement