Kamis 21 Jan 2016 23:13 WIB

Sleman Janji Bina Eks Gafatar yang Pulang

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Ilham
Sejumlah warga eks Gafatar berada di pemukiman mereka di kawasan Monton Panjang, Dusun Pangsuma, Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalbar, Selasa (19/1)
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Sejumlah warga eks Gafatar berada di pemukiman mereka di kawasan Monton Panjang, Dusun Pangsuma, Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalbar, Selasa (19/1)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman akan melakukan pembinaan terhadap warganya yang akan pulang dari pemukiman eks Gafatar di Kalimantan Barat. Pembinaan dirasa sangat penting untuk mengantisipasi tumbuh kembang organisasi terlarang tersebut.

Penjabat Bupati Sleman, Gatot Saptadi menyampaikan, pembinaan terhadap mantan anggota Gafatar akan dilakukan secara refresif dan persuasif, tergantung pada kondisi di lapangan. "Yang jelas pendekatannya juga harus dari sisi keormasan dan psikologis, bukan hanya dari aspek agama," katanya, Kamis (21/1). Sebab, ia menilai Gafatar sebagai organisasi nonkeagamaan.

Selain itu, ia mengatakan, pembinaan lebih lanjut akan dijalankan berdasarkan hasil koordinasi bersama pemerintah provinsi yang berlangsung pada Kamis (21/1). Menurutnya, penanganan penduduk yang pernah tergabung dalam Gafatar perlu dilakukan dari berbagai aspek, serta membutuhkan kerja sama dari berbagai instansi.

"Pada dasarnya setiap warga yang pulang ke Sleman pasti kita terima. Untuk menyikapi penyebaran Gafatar, nanti akan ada seleksi ormas yang lebih ketat," kata Gatot. Ia juga menegaskan, pembinaan masyarakat untuk kembali ke jalan yang benar merupakan tugas pemerintah. (Eks Gafatar di Singkawang Bersiap Direlokasi).

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial, Untoro Budiharjo sepakat dengan Gatot. Pembinaan penduduk eks Gafatar harus meliputi pembinaan ideologi, sosial, keamanan, dan sebagainya. Namun begitu, yang terpenting untuk memberikan pembinaan adalah mengetahui kondisi dari mantan penganut Gafatar.

"Maka itu, sementara ini kita akan cari informasi dan data mengenai siapa-siapanya, alamatnya di mana, dan bagaimana kondisinya," kata Untoro. Termasuk, kata dia, mengecek apakah mereka pulang dengan kondisi memiliki harta benda atau tidak. Sebab penanganan antara satu sama lainnya akan berbeda.

Untoro dan Gatot menuturkan, sampai sekarang Pemkab Sleman belum menerima laporan warga setempat yang akan pulang dari pemukiman eks Gafatar Kalimantan Barat. Namun begitu, keduanya memastikan, Pemkab setempat akan memberikan pembinaan pada mereka jika sudah sampai di tempat asal masing-masing.

Sementara itu, hingga saat ini beredar informasi bahwa warga Sleman yang akan dipulangkan dari pemukiman eks Gafatar di Kalimantan Barat berjumlah 11 orang. Sebanyak empat di antaranya merupakan warga Umbulharjo, tiga lainnya Berbah, dan empat berasal dari Sidoarum.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement