Jumat 22 Jan 2016 19:18 WIB

Pelaku Curanmor Sasar Kompleks Perumahan

Rep: c26/ Red: Friska Yolanda
Curanmor
Foto: Republika/Edi Yusuf
Curanmor

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Jawa Barat meningkat. Tak terkecuali, di Kota Bandung.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Angesta Romano Yoyol mengatakan, kasus curanmor di Kota Bandung didominasi terjadi di kompleks perumahan. Sekitar 70 persen dari kasus yang ada di Bandung merupakan pencurian di kawasan perumahan yang umumnya dijaga satpam.

"Kita persennya hampir 70 persen itu hilangnya di kompleks perumahan, 30 persen parkir," kata Yoyol di Kota Bandung, Jumat (22/1).

Dalam satu hari, Polrestabes Bandung bisa menerima lima sampai tujuh laporan kehilangan kendaraan di perumahan. Biasanya, pelaku beraksi pada malam hari saat pemilik rumah terlelap.

(Baca: Cegah Curanmor, Polrestabes Bandung Terapkan Program Zona Aman)

Menurutnya, para pelaku curanmor kini lebih berani. Dulu, mereka hanya menyasar di tempat-tempat parkir yang terbuka. Kini, mereka berani masuk ke dalam rumah korban meskipun rumah berpagar.

"Maling sekarang sudah masuk ke rumah penduduk. Ditinggal lima menit, motronya hilang. Jam rawannya adalah jam satu sampai jam tiga malam," ungkapnya.

Kurang ketatnya keamanan, kata dia, juga disebabkan oleh banyaknya pintu masuk ke dalam perumahan. Sementara, yang dijaga hanya pintu masuk atau keluar.

(Baca: Polisi Bekuk Sindikat Pencuri Kendaraan Bermotor di Priangan Timur)

Oleh karena itu, ia meminta pengurus kompleks perumahan untuk lebih sigap mengantisipasi. Dengan menutup jalan lain selain pintu masuk atau keluar. Hal ini agar memudahkan pemantauan oleh pihak keamanan.

Polrestabes Bandung juga akan menugaskan aparatnya untuk rajin berpatroli. Selain itu setiap polsek nantinya akan membentuk zona aman demi di wilayah-wilayah yang dinilai rawan kriminalitas.

(Baca: Hendak Curi Sepeda Motor, Rendi dan Alpin Dihakimi Massa)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement