Jumat 22 Jan 2016 22:23 WIB

KAL Boa TNI Hadang 4 Kapal Penyelundup Barang Ilegal

Red: Ilham
Kapal kayu penyelundup yang diduga membawa barang ilegal di perairan Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara, Jumat (22/1).
Foto: Dok. istimewa
Kapal kayu penyelundup yang diduga membawa barang ilegal di perairan Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara, Jumat (22/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapal Angkatan Laut (KAL) Boa salah satu kapal patroli jajaran Koarmabar yang sedang melaksanakan Operasi Rakat Jaya 16 melakukan penghadangan terhadap empat kapal kayu yang dicurigai membawa pakaian bekas di alur masuk perairan Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara, Jumat (22/1).

Berdasarkan data intelijen dari Lantamal I Belawan, akan ada barang ilegal yang akan masuk lewat laut dari negara tetangga menuju Tanjung Balai Asahan. Menindak lanjuti hal itu, KAL Boa segera dikerahkan untuk melaksanakan pengamatan di lapangan.

Personel KAL Boa melihat empat kapal itu melalui teropong. Keempatnya bergerak masuk alur tanpa lampu navigasi dengan jarak 200 yards. Selanjutnya, KAL Boa menurunkan sekoci untuk melaksanakan peran pemeriksaan dan penggeledahan.

Sekoci yang diawaki empat personel tanpa dilengkapi senjata segera meluncur kearah empat kapal kayu tersebut. Ketika sekoci akan merapat ke salah satu kapal, tanpa diduga mendapatkan perlawanan dari awak kapal yang berjumlah 60 orang dengan senjata tajam berupa parang, golok, dan kayu sambil melemparkan benda benda kearah sekoci.

Melihat situasi yang membahayakan, sekoci segera bergerak mundur dan  kembali ke KAL Boa untuk melaporan kejadian tersebut kepada Komandan KAL. Selanjutnya, setelah Komandan KAL berkoordinasi dengan Lanal Tanjung Balai Asahan, sekoci kembali digerakan dan personel dilengkapi dengan senjata api.

Kemudian sekoci mendekat dan berusaha memberi peringatan kepada empat kapal tersebut untuk berhenti. Namun orang-orang yang berada di kapal tersebut tetap melakukan perlawanan dengan menghunus senjata tajam dan melempari sekoci dengan benda-benda tajam.

Melihat gelagat yang membahayakan, personel sekoci kemudian mengeluarkan tembakan peringatan ke udara, namun hal itu tidak dihiraukan juga. Mereka justru melakukan perlawanan dan berusaha menabrak sekoci. Karena kondisi semakin terjepit, personel sekoci kemudian terpaksa melakukan tindakan pelumpuhan sesuai prosedur untuk meredam perlawanan dengan menembak lambung kapal kayu tersebut.

Selanjutnya sekoci bermanuver menjauhi kapal-kapal tersebut untuk menghindari tabrakan. Akibat kejadian tersebut, terdapat korban satu orang meninggal dunia dan satu orang luka berat yang saat ini berada di RSUD Tanjung Balai Asahan untuk penanganan medis.

Keempat kapal kayu tersebut diduga merupakan kapal yang digunakan pihak penyelundup untuk mentranfer barang ilegal dari kapal induk. Kapal tersebut diduga diawaki oleh orang bayaran guna melawan aparat yang akan menangkapnya. Sementara itu, Kapal induk yang diduga pembawa barang illegal dari negara tetangga telah diamankan oleh Bea Cukai serta dikawal menuju pelabuhan Belawan, Sumatera Utara.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement