REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Psikologi Islam efektif membangun keluarga yang berkarakter dan tangguh dalam menghadapi modernitas, kata Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Arief Fahmie.
"Psikologi Islam merupakan salah satu jawaban untuk kembali mengenalkan dan menguatkan keluarga agar lebih tangguh dan berkarakter sehingga tahan menghadapi derasnya modernitas," katanya di Yogyakarta, Jumat (22/1).
Menurut dia, modernitas telah membawa pergeseran nilai-nilai, kebudayaan, dan teknologi. Keluarga sebagai tempat pertama membangun masyarakat tidak luput dari arus modernitas tersebut.
"Muncul berbagai problem dan tantangan yang semakin kompleks bagi keluarga. Beberapa problem dan tantangan itu di antaranya budaya materialisme dan lemahnya pengawasan orang tua terhadap akses internet anak," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia (UII) akan menyelenggarakan The 2nd National Conference on Islamic Psychology, (NCIP) di Yogyakarta pada 16-17 Februari 2016.
"NCIP merupakan konferensi nasional tahunan tentang psikologi Islam. Pada 2016, NCIP mengangkat tema 'Psikologi Islam untuk Penguatan Keluarga Menuju Bangsa yang Tangguh dan Berkarakter'," katanya.
Ketua Panitia NCIP Wanadya Ayu Krishna Dewi mengatakan fokus kegiatan akan mengarah pada persoalan keluarga Indonesia pada era modernitas dan persoalan pengembangan intervensi psikologi Islam sebagai pemberian bantuan atas problem psikologis.
"NCIP juga akan membahas tentang aplikasi model penguatan keluarga dan intervensi psikologi Islam sehingga memiliki nilai guna yang signifikan bagi masyarakat," katanya.
Dalam rangkaian kegiatan NCIP, kata dia, juga akan digelar presentasi call for paper dan lokakarya yang menampilkan para ilmuwan dari berbagai negara sebagai nara sumber.
Menurut dia, kegiatan presentasi call for paper merupakan kegiatan di mana para ilmuwan dari lintas disiplin ilmu menyampaikan hasil penelitian dan pemikirannya terkait isu-isu keluarga, pendidikan, dan pengasuhan kepada audiens dari berbagai latar belakang.
"Sementara pada pelaksanaan lokakarya akan dibahas dua topik yakni Love that Binds: Islamic Psychology for Family Relations dan Pendidikan Akhlak Mulia," katanya.